Internasional

Ambil Langkah Berani, Prancis Bakal Larang Impor Minyak Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 April 2022 21:38
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio dan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berfoto di markas NATO di Brussels, Belgia 6 April 2022. (REUTERS/Evelyn Hockstein/Kolam renang)
Foto: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio dan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berfoto di markas NATO di Brussels, Belgia 6 April 2022. (REUTERS/Evelyn Hockstein/Kolam renang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Prancis menyatakan dukungannya untuk pemberian sanksi larangan impor bagi minyak Rusia. Paris berdalih hal ini dapat menghentikan sumber pemasukan Moskow yang sedang melakukan serangan ke negara tetangganya, Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan pers, Selasa (19/4/2022), Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire mengatakan langkah ini dapat mematikan sumber pemasukan Rusia dengan cepat. Dengan begitu, harapannya serangan segera dihentikan.

"Ketika Anda melihat apa yang terjadi di Donbas, lebih penting dari sebelumnya untuk berhenti mengimpor minyak Rusia," kata Le Maire kepada stasiun radio Europe 1.

"Minyak telah menjadi sumber mata uang pertama bagi rezim Putin (Presiden Rusia) selama beberapa tahun. Karena itu, menghentikan impor minyak Rusia berarti merugikan pembiayaan perang di Ukraina bagi mereka yang berkuasa di Rusia."

Sejauh ini sendiri Le Maire masih berupaya membujuk beberapa negara Eropa untuk mengambil langkah kolektif ini. Benua Biru sendiri diketahui cukup bergantung dari pasokan energi yang dialirkan dari Rusia dengan proporsi sekitar 25%.

"Alasan kami belum sampai di sana bukan karena Prancis tidak menginginkannya. Itu karena masih ada mitra Eropa tertentu yang ragu-ragu," tambahnya.

Sebelumnya, para pemimpin Eropa setuju untuk mengejar sektor energi Rusia yang luas untuk pertama kalinya dengan melarang semua bentuk batubara Rusia di wilayah Uni Eropa (UE). UE memperkirakan langkah tersebut akan mempengaruhi ekspor Rusia senilai sekitar 8 miliar euro per tahun.

Sementara itu, mantan Penasehat Presiden Rusia Vladimir Putin, Andrey Illarionov, menyebut embargo minyak dan gas akan segera menghentikan serangan itu. Ia menyebut langkah ini sendiri bergantung kepada keberanian negara-negara Barat, termasuk Eropa, yang menurutnya memiliki kemampuan untuk mengambil langkah itu.

"Jika negara-negara Barat akan mencoba menerapkan embargo nyata pada ekspor minyak dan gas dari Rusia, saya berani bertaruh bahwa mungkin dalam satu atau dua bulan, operasi militer Rusia di Ukraina, mungkin akan dihentikan, akan dihentikan," ujarnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Prancis Tuding Rusia Banyak Bohong Soal Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular