Ekonomi Indonesia Jadi 'Tumbal' Perang Rusia-Ukraina

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
Selasa, 19/04/2022 14:50 WIB
Foto: Seorang pria memeriksa sisa-sisa rudal di dekat stasiun kereta api, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kramatorsk, Ukraina. (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional untuk 2022. Apa pasal?

Pada Selasa (19/4/2022), Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kini perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 ada di kisaran 4,5-5,3%. Lebih rendah ketimbang 'ramalan' sebelumnya yaitu 4,7-5,5%.

"Pola pertumbuhan ekonomi kita mengalami perubahan dengan adanya dampak ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina. Dari volume ekspor riil, kenaikan volume ekspor yang kami perkirakan cepat, tinggi sebelum ketegangan politik ini, akan tertahan. Ini karena mitra dagang utama Indonesia menunjukkan penurunan pertumbuhan akibat penurunan demand," terang Perry dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi April 2022.


 

Selain itu, lanjut Perry, konflik Rusia-Ukraina juga berdampak terhadap permintaan domestik. Penyebabnya adalah perlambatan ekspor yang membuat pendapatan di dalam negeri berkurang sehingga mempengaruhi konsumsi, bakal tertahan.

"Oleh karena itu, assessment terkini BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi semula 4,7-5,5% direvisi lebih rendah 4,5-5,3%. Masih tinggi, tetapi tidak setinggi sebelumnya," kata Perry.


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah