Operasi PLTU Batang Ditunda Sementara, Begini Kata Boy Thohir

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 18/04/2022 16:30 WIB
Foto: Ist adaro.com

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) terpaksa harus menunda pengoperasian atau Commercial Operation Date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang berkapasitas 2 x 1.000 Mega Watt (MW) pada awal tahun 2022 ini.

Penundaan operasi PLTU Batang ini lantaran saat ini terjadi over suplai listrik di PT PLN (Persero). "Itu memang ada diskusi dengan pihak kami dan PLN bagaimana kita bisa berkolaborisasi dengn PLN supaya PLTU Batang jangan segera on stream. Karena kalau segera on stream bisa membebani PLN juga, untuk itu lah dengan pertimbangan strategis kita COD-nya tunda," ungkap Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir, Senin (18/4/2022).

Namun ia berharap, dengan pulihnya perekonomian Indonesia, konsumsi listrik bisa mengalami kenaikan, dengan begitu kebutuhan akan suplai listrik menjadi bertambah dan suplai listrik dari PLTU Batang bisa ikut berjalan.


"Saya dengar juga di PLN bahwa Januari 2022 - Maret 2022 ada peningkatan daya yang luar biasa tinggi. Itu menurut saya satu kabar yang baik. Dan itu menunjukkan geliat ekonomi kita sudah mulai terasa," ungkap dia.

Oleh karena hal itu, pihaknya menargetkan PLTU Batang bisa COD pada akhir tahun 2022 ini. "Kemudian bisa terserap di akhir tahun kalau PLTU Batang bisa jalan dan take or pay-nya tidak memberatkan PLN," ungkap pria yang akrab disapa Boy Thohir ini.

Seperti yang diketahui, ADRO menargetkan PLTU Batang bisa beroperasi komersil pada awal tahun 2022. Proyek PLTU Batang sendiri merupakan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan investasi senilai US$4,2 miliar atau sekitar Rp 58,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per Dollar AS).

Kelak, jika PLTU Batang sudah beroperasi, maka pihak ADRO menyuplai 5-7 juta ton batu bara untuk PLTU Batang per tahunnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini