
Rusia "Serang" Israel, Sebut-sebut Palestina

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia "menyerang" Israel. Ini bukan dalam arti sebenarnya melainkan mengecam tindakan negara Yahudi itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Israel di Moskow, Minggu (17/4/2022) waktu setempat. Ini terkait kritikan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid atas serangan Rusia ke Ukraina.
Rusia kesal atas tindakan Israel yang mendukung penangguhan Kremlin di Dewan HAM PBB beberapa waktu lalu. Rusia juga menyebut Israel telah menuding pengalihan isu.
"Kami mencatat serangan anti-Rusia lain yang dilakukan pada 7 April oleh Menteri Luar Negeri Yair Lapid dalam konteks dukungan negaranya terhadap resolusi Majelis Umum PBB untuk menangguhkan keanggotaan Federasi Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dimuat Times of Israel, Senin (18/4/2022).
"Kami telah memberikan penilaian kami atas resolusi yang melanggar hukum dan bermotif politik ini ... Ada upaya terselubung untuk mengambil keuntungan dari situasi di sekitar Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan yakni Palestina-Israel."
Dikatakan Rusia, Israel telah melakukan pencaplokan ke Palestina. Menyebabkan 2,5 juta warga Tepi Barat hidup di kanton-kantong yang terpisah dari dunia luar.
"Jalur Gaza pada dasarnya telah menjadi 'penjara terbuka', yang dua juta orangnya telah dipaksa untuk bertahan hidup selama hampir 14 tahun di bawah kondisi laut, udara dan blokade tanah yang diberlakukan oleh Israel," tambah Rusia.
"Juga perlu dicatat bahwa program Israel untuk mempertahankan pendudukan terlama dalam sejarah dunia pasca perang dilakukan dengan bantuan diam-diam dari negara-negara Barat terkemuka dan dukungan nyata dari Amerika Serikat (AS)."
Bulan lalu, Lapid juga menuduh Rusia melakukan kejahatan perang, setelah foto-foto korban tewas massal Bucha, Ukraina, tersebar di media. Setidaknya 300 mayat ditemukan berserakan di jalan-jalan kota itu setelah ditinggalkan pasukan Rusia.
"Sebuah negara besar dan kuat menyerang wilayah negara yang lebih kecil dan lebih lemah tanpa pembenaran. Foto-foto dan kesaksian dari Ukraina mengerikan. Pasukan Rusia melakukan kejahatan perang terhadap penduduk sipil yang tak berdaya," katanya kala itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Naftali Bennett lebih tenang daripada Lapid dalam perang Ukraina. Ia menghindari menyebut Rusia dan hanya mengungkapkan kesedihan atas pertumpahan darah dalam komentarnya tentang masalah tersebut.
Israel sebenarnya mempertahankan mekanisme dekonflik dengan Rusia. Setiap kali menyerang milisi Iran di Suriah, negara itu bahkan akan memberitahu Moskow terlebih dahulu.
Mengutip laman yang sama belum ada komentar dari Tel Aviv soal ini kecaman Rusia ini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebut Hitler Orang Yahudi, Menlu Rusia Dikecam Israel