Ramadan Bikin Jakarta Tambah Macet, Ada Apa Ya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 April 2022 16:30
Warga melakukan tes antigen/pcr di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (9/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah terus meningkatkan testing dan tracing atau pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19.  Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali. Diketahui 9 Agustus 2021 merupakan hari terakhir PPKM level 4 setelah sebelumnya diperpanjang sejak 3 Agustus pekan lalu. Per 8 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 3.666.031 orang. Bertambah 26.415 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus positif terendah sejak 2 Agustus 2021. Sepanjang 3-8 Agustus 2021, jangka waktu perpanjangan PPKM Level 4, rata-rata pasien positif bertambah 33.872 orang per hari. Turun dibandingkan rata-rata enam hari sebelumnya yaitu 37.144 orang setiap harinya. Pantauan CNBC Indonesia di hari terakhir jalanan ibukota di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah ramai. Pengendara roda dua maupun roda empat memadati kawasan tersebut. Mobilitas warga dalam lingkup pemukiman juga berjalan normal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Kendaraan di Jakarta (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - DKI Jakarta dalam beberapa waktu ini kembali pulih. Dalam artian pulih adalah, Jakarta kembali seperti sedia kala dan normal atau tingkat kemacetannya bertambah. Ditambah lagi kemacetan ini juga terjadi pada saat di mana masyarakat Jakarta menanti berbuka puasa.

Sejak senin 4 April 2022, kemacetan terjadi di beberapa ruas Jalan Protokol di Jakarta. Jalan-jalan protokol seperti Jalan Gatot Subroto, Sudirman-Thamrin, Kuningan, Rasuna Said, dan lain-lain terpantau mengalami kemacetan yang mengular.

Lalu apa yang sebenarnya menyebabkan meningkatnya kepadatan volume kendaraan di Jakarta ini?

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai bahwa terjadi peningkatan mobilitas publik yang menimbulkan kemacetan. Ini juga didorong oleh pemberlakuan PPKM Level 2 dan juga Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100% di sekolah-sekolah Jakarta.

"Mulai macet itu kan karena sudah mulai normal kembali Jakarta sejak 2 tahun pandemi. Jadi pelonggaran sudah dibuka, sekolah 100%, transportasi umum 100%, tempat lain juga perkantoran, cafe, pasar, mall, dan tempat wisata juga sudah," ujarnya dalam sebuah keterangan pers, Kamis (7/4/2022).

Sementara itu, melihat kemacetan Jakarta yang sudah meluas, Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra Ichwanul Muslimin mengusulkan agar ganjil genap Jakarta diperluas. Saat ini, kebijakan ganjil genap itu baru diberlakukan di 13 jalan utama saja.

"Menurut saya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI beserta jajaran harus memikirkan efek ini yaitu bisa melerai kemacetan Ibu Kota, apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang. Pemprov bisa saja menambah titik ganjil genap di beberapa titik kemacetan dan jalan utama, dari 13 titik yang sudah berjalan," paparnya kepada Detik.Com.

Agar perluasan ini dapat diberlakukan secara lancar, Ichwan meminta agar Pemprov DKI mengajak masyarakat untuk beralih ke transportasi umum. Hal ini demi mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Bila Jakarta sudah macet berarti ekonomi sudah membaik, kehidupan berangsur normal dan kebijakan terkait kemacetan harus segera dieksekusi oleh Pemprov DKI," lanjutnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma Jakarta, Kota-kota di Asia Terancam Tenggelam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular