
Penampakan Kapal Perang Rusia Sebelum Tenggelam di Laut Hitam
Kapal perang Moskva sempat meledak dan terbakar pascaserangan rudal oleh Ukraina.

Sebuah kapal perang utama Rusia yang rusak setelah dirudal oleh Ukraina tenggelam di Laut Hitam. Insiden tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (15/4/2022). (Satellite image 2022 Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

Sebelum tenggelam, kapal perang Moskva sempat meledak dan terbakar pascaserangan rudal oleh Ukraina. Kapal mulai tenggelam saat ditarik ke pelabuhan dalam cuaca badai. (Satellite image 2022 Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

"Saat ditarik menuju pelabuhan tujuan, kapal kehilangan keseimbangan karena kerusakan yang terjadi di lambung saat kebakaran terjadi setelah amunisi meledak. Mengingat laut berombak, kapal tenggelam," kata kantor berita negara TASS, mengutip pernyataan Kemenhan Rusia. (Satellite image 2022 Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

Kremlin juga mengatakan bahwa lebih dari 500 awak kapal penjelajah rudal era Soviet tersebut langsung dievakuasi setelah amunisi di dalamnya meledak. Kini, Rusia mengatakan insiden itu sedang diselidiki. (REUTERS/STRINGER)

Sementara itu, Ukraina mengatakan pihaknya menghantam kapal perang Moskva dengan rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina. Ini adalah senjata yang dirancang setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014 dan ancaman angkatan laut ke Ukraina di Laut Hitam makin meningkat. (REUTERS/STRINGER)

Kapal Moskva awalnya dibangun di era Soviet dan mulai beroperasi pada awal 1980-an. Kapal itu sebenarnya diletakkan di kota Mykolaiv di selatan Ukraina. Jika serangan Ukraina dikonfirmasi, kapal Moskva seberat 12.490 ton akan menjadi kapal perang terbesar yang ditenggelamkan oleh aksi musuh sejak Perang Dunia II. (REUTERS/Alexey Pavlishak)

Ini adalah kapal besar kedua yang hilang dari Rusia sejak dimulainya serangan. Pada Maret, kapal pendarat Saratov dihancurkan oleh serangan Ukraina di pelabuhan Berdyansk, pelabuhan Ukraina Laut Azov yang direbut oleh Rusia. (REUTERS/Alexey Pavlishak)

Rusia sebelumnya mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina sejak 24 Februari dari wilayah Kremlin dan Belarusia dalam "operasi militer khusus" yang dirancang untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" negara tetangganya tersebut. Ukraina telah meningkatkan perlawanan sengit dan negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran yang dirancang untuk memaksa Rusia menarik pasukannya dari Ukraina. (REUTERS/STRINGER)