Gawat! Dunia di Ambang Krisis Telur, Ini Penyebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga telur melonjak tinggi. Salah satu penyebabnya adalah wabah flu burung di Amerika Serikat (AS) dan Prancis, serta perang Rusia di Ukraina yang mengganggu pengiriman ke Eropa dan Timur Tengah.
Akibat wabah flu burung, AS dan Eropa terpaksa memperketat pasokan telur global saat permintaan telur melonjak di sekitar liburan Paskah. Sebagaimana diketahui, banyak keluarga menggunakan telur untuk memanggang dan mewarnai telur Paskah di wilayah tersebut.
Wabah flu burung sendiri telah memusnahkan lebih dari 19 juta ayam petelur di peternakan komersial AS tahun 2022. Ini menjadi wabah terburuk sejak 2015 keran menghilangkan sekitar 6% pasokan telur dari negara itu.
Sementara itu, Prancis menderita wabah terburuk yang pernah ada di mana sekitar 8% dari ayam petelur telah dimusnahkan. Ketika unggas terinfeksi, seluruh kawanan dimusnahkan untuk menahan penyakit, yang sering disebarkan oleh burung liar.
Produsen mengatakan harga telur diperkirakan akan tetap tinggi, karena akan memakan waktu berbulan-bulan untuk melanjutkan operasi di peternakan yang terinfeksi.
Infeksi juga menghambat pekerjaan di fasilitas yang memproses telur cangkang menjadi produk seperti telur kering dan telur cair yang digunakan dalam makanan seperti campuran kue dan panekuk serta roti lapis telur.
"Industri produk dalam kepanikan umum," kata Marcus Rust, Kepala Eksekutif Rose Acre Farms, produsen telur terbesar kedua di AS, dikutip dari Reuters. Perusahaan ini kehilangan sekitar 1,5 juta ayam petelur di peternakan Iowa yang terinfeksi flu burung.
Tidak hanya flu burung, pecahnya perang Rusia di Ukraina mengganggu rantai pasokan pembeli Timur Tengah.
Santosh Kumar, yang mengimpor telur untuk Farzana Trading di Uni Emirat Arab, mengatakan dia tidak mengetahui pengiriman dari Ukraina ke UEA selama dua minggu terakhir. Farzana terpaksa mengimpor telur dari Turki.
Ukraina menghasilkan 14,1 miliar telur pada tahun 2021, menurut data dari layanan statistik negara Ukraina. Setahun sebelumnya, produksi mencapai 16,2 miliar telur, lebih dari 15,7 miliar yang diproduksi di Prancis, produsen telur terbesar di Uni Eropa, menurut kelompok industri telur Prancis CNPO.
Ukraina dalam beberapa tahun terakhir menjadi pemasok telur utama UE, menyumbang sekitar setengah dari impor, di depan AS. Kini negara-negara Timur Tengah yang membeli telur Ukraina sebelum perang tengah berusaha mencari pasokan pengganti di Eropa.
(tfa/luc)