Harga Pertalite Mau Dinaikkan, Memang Berapa Harga Pasarnya?

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
14 April 2022 15:45
Jaga Stabilitas Ekonomi, Harga Pertalite Tidak Naik
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus menggaungkan rencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus penugasan jenis bensin Pertalite (RON 90).

Setelah sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut adanya rencana kenaikan harga bensin Pertalite ini, kini terbaru disebutkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin menyebut, pemerintah dalam jangka menengah akan melakukan penyesuaian harga Pertalite dan minyak Solar sebagai respons atas lonjakan harga minyak dunia.

"Strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia, untuk jangka menengah.. akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti Bahan Bakar Gas (BBG), bioethanol, bio CNG, dan lainnya," ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/04/2022).

Dia mengatakan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Maret telah mencapai US$ 98,4 per barel. ICP ini jauh di atas asumsi APBN yang hanya mengasumsikan sebesar US$ 63 per barel.

Seperti diketahui, harga Pertalite yang dijual Pertamina saat ini masih dibanderol sebesar Rp 7.650 per liter. Sementara harga Pertamax (RON 92) sudah dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter pada 1 April 2022 lalu dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.

Lantas, berapa sebenarnya harga keekonomian Pertalite ini?

Bila mengacu pada badan usaha penyalur BBM yang juga menjual bensin dengan nilai oktan (RON) 90 setara Pertalite ini, harga bensin RON 90 pada April 2022 ini kini telah dibanderol sebesar Rp 12.500 per liter.

Harga tersebut merupakan harga bensin yang dijual oleh BP-AKR. Ini artinya, harga bensin Pertalite lebih murah Rp 4.850 per liter dari harga keekonomian yang dijual BP-AKR.

Adapun badan usaha lainnya, yakni VIVO menjual bensin dengan nilai oktan satu tingkat di bawah Pertalite, yakni Revvo 89 (RON 89) dengan harga Rp 12.400 per liter per 4 April 2022 ini. Harga pada periode April ini naik sebesar Rp 3.500 per liter dari Rp 8.900 per liter pada Maret 2022.

Ini artinya, dengan nilai oktan lebih rendah, VIVO menjual bensin RON 89 dengan harga lebih mahal dibandingkan Pertalite.

Namun perlu diketahui, bahwa bensin Pertalite kini masuk ke dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) di mana pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina atas selisih harga jual dan harga keekonomian bensin RON 90 tersebut. Pertalite menggantikan bensin Premium (RON 88) yang sebelumnya masuk ke dalam JBKP ini, namun kini sudah tak lagi dijual ke masyarakat.

Pemerintah pun telah menargetkan kuota sebesar 23,05 juta kilo liter (kl) Pertalite pada 2022 ini. Namun, hingga Maret 2022 realisasinya sudah melampaui kuota sebesar 14%.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, realisasi penyerapan Pertalite sampai 2 April 2022 telah mencapai 6,48 juta kl. 

Dengan kondisi ini, pemerintah pun mengusulkan tambahan kuota Pertalite sebesar 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl hingga akhir tahun ini. Usulan ini pun telah disetujui oleh Komisi VII DPR RI dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif, kemarin, Rabu (13/04/2022).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal bahwa harga Pertalite dan juga Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi ukuran tabung 3 kilo gram (kg) atau dikenal dengan gas "melon" juga akan mengalami kenaikan.

Namun menurutnya, kenaikan harga Pertalite ini akan dilakukan secara bertahap.

"Jadi overall ya akan terjadi nanti, karena itu Pertamax, Pertalite dengan juga Premium belum, mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat mengatakan bahwa pemerintah masih melakukan kajian terhadap harga BBM jenis Pertalite maupun harga LPG ukuran tabung 3 kg. Ia pun memastikan kalau pemerintah belum akan menaikkan harga Pertalite maupun elpiji 3 kg dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan Airlangga menjawab pertanyaan wartawan perihal rencana kenaikan Pertalite dan elpiji 3 kg seusai mengikuti sidang kabinet paripurna tentang antisipasi situasi dan perkembangan ekonomi dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

"Saat sekarang kita masih mengkaji. Setelah kita kaji, kita akan umumkan. Tetapi saat sekarang belum," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BBM RI Dibilang Termahal Se-Asean, Ini Faktanya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular