Terungkap! Penyebab Insiden Horor Pesawat Malaysia Airlines
Jakarta, CNBC Indonesia - Misteri insiden yang terjadi pada pesawat Boeing 737-800 milik Malaysia Airlines mulai terkuak. Kesalahan teknis jadi penyebabnya.
Berdasarkan laporan The Strait Times, dikutip Rabu (13/4/2022), hal itu terungkap dalam perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) pesawat dengan nomor penerbangan MH2664 itu. Dari rekaman tersebut, diketahui telah terjadi kerusakan sistem yang memaksa pesawat tujuan Tawau itu kembali kembali ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
"Berdasarkan laporan awal yang diambil dari perekam data penerbangan (FDR), ditetapkan bahwa masalah teknis terjadi selama penerbangan karena kerusakan sistem pitot-statis," kata Kepala Eksekutif Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) Chester Voo.
Adapun, sistem pitot-statis adalah seperangkat instrumen sensitif tekanan udara yang digunakan untuk menentukan kecepatan udara dan ketinggian pesawat.
"Kerusakan tersebut menghasilkan indikasi kecepatan palsu di pesawat, mengakibatkan pesawat terlempar dan menonaktifkan autopilotnya," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil analisis data, reaksi langsung dari pilot yang mencoba untuk langsung mengambil alih kendali pesawat di tengah kerusakan sistem tersebut sudah tepat. Hasil analisis itu pun sama dengan laporan dari pilot dan keterangan dari penumpang yang merasakan pesawat terjun secara mendadak.
"Perubahan manuver ini diperparah dengan cuaca buruk yang membuat para penumpang merasa tidak nyaman di dalam kabin," tuturnya.
Untuk mitigasi, Voo mengatakan CAAM telah menginstruksikan Malaysia Airlines untuk segera mengimplementasikan rekomendasinya, termasuk meningkatkan program pelatihan dan pencegahan untuk meningkatkan reaksi pilot dalam menghadapi kendala di udara.
"Ini akan diwajibkan oleh CAAM kepada semua operator pesawat komersial," ujar Voo.
Dia menambahkan bahwa Malaysia Airlines telah diinstruksikan untuk mengeluarkan memo keselamatan yang ditingkatkan untuk mengamanatkan perlunya tindakan awal yang lebih baik, reaktif, dan memperkuat kepatuhan terhadap daftar periksa.
Rekomendasi ini mencakup tinjauan analisis informasi dari pabrikan pesawat Boeing terkait masalah teknis dan untuk mengatasinya dengan tindakan korektif yang ditingkatkan.
Rekomendasi lainnya adalah Malaysia Airlines bersama CAAM atas meninjau masalah serupa yang terjadi pada Boeing 737-800 serta melakukan inspeksi sistem pitot-statis.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat itu dilaporkan mengalami insiden turun mendadak dari ketinggian semula 31.000 kaki menjadi 24.000 kaki dalam beberapa detik.
Mengutip Channel News Asia, kejadian terjadi Minggu (3/4/2022) saat pesawat terbang dengan rute penerbangan Kuala Lumpur menuju Tawau. Dalam data penerbangan Flightradar24, pesawat itu berjenis Boeing 737-800.
Keterangan radar menyebutkan bahwa pesawat tiba-tiba turun mendadak sejauh 7.000 kaki atau sekitar 2.000 meter. Seorang penumpang bernama Halimah Nasoha menggambarkan kejadian itu dalam akun Facebook-nya.
"Saya dilempar-lempar beberapa kali karena saya tidak mengenakan sabuk pengaman. Saat itu, kami diizinkan untuk melepaskan sabuk pengaman kami. Para penumpang berteriak dan menangis. Rasanya seperti kami akan mati," tulisnya, dikutip Jumat.
Ia menambahkan pesawat melakukan putar balik dan terbang di sekitar kawasan Melaka sebelum kembali menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Pesawat itu sendiri dilaporkan berhasil mendarat di KLIA.
(luc/luc)