Internasional
Gawat! Krisis Kosmetik Menghampiri Eropa, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen parfum dan kosmetik Eropa tengah dihadapkan pada masalah kekurangan pasokan kertas, kaca, dan beberapa minyak serta alkohol utama akibat perang Rusia di Ukraina.
Tidak hanya itu, efek serangan Rusia ke Ukraina juga menambah gangguan pada rantai pasok untuk produk kecantikan, sehingga mendorong harga lebih tinggi di tengah permintaan yang kuat.
"Kami berada dalam mode manajemen krisis dalam hal sumber daya ini," kata Emmanuel Guichard, sekretaris jenderal asosiasi kosmetik Prancis FEBEA, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara, dikutip Rabu (13/4/2022).
Dalam sektor kosmetik global yang memiliki nilai sekitar US$ 500 miliar, kebanyakan produsen menggunakan alkohol yang berasal dari biji-bijian dan bit organik untuk membuat parfum serta minyak biji bunga matahari untuk membuat kosmetik. Semua tanaman bahan baku utama itu berasal dari Ukraina.
Adapun, serangan Rusia ke Ukraina telah menyebabkan gejolak di pasar biji-bijian dan minyak nabati, mendorong harga pangan dunia ke level tertinggi baru.
Pada saat yang sama, krisis energi yang dipicu oleh perang mendorong harga kaca dan kertas melambung tinggi. Sementara itu, lockdown Covid-19 di China telah menggagalkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan komponen kemasan seharga US$ 100 per botol wewangian dan US$ 30 per case lipstik.
Perusahaan konsultan Bain & Company menghitung harga yang lebih tinggi untuk kemasan, energi, dan bahan baku yang telah menaikkan biaya produksi di industri kosmetik rata-rata sebesar 25%-30%.
Harga gas juga memperburuk masalah bagi kedua industri, memaksa pabrik kertas di Italia untuk sementara menghentikan produksi untuk menegosiasikan kembali harga jual.
Mitra dan pemimpin praktik mewah EMEA Federica Levato mengatakan hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi produsen kosmetik massal, meskipun permintaan untuk produk perawatan pribadi tetap kuat.
Menurut laporan McKinsey, penjualan produk kecantikan secara global diproyeksikan melampaui level 2019 sebesar US$ 538 miliar pada tahun ini, naik dari US$ 518 miliar pada 2021 dan US$ 458 miliar pada 2020.
Tidak hanya industri kosmetik dan parfum yang terganggu perang Rusia di Ukraina, menurut perkiraan terbaru dari Euromonitor, industri makanan kemasan global, yang diperkirakan bernilai lebih dari US$ 2 triliun tahun ini, juga merasakan hal yang sama.
[Gambas:Video CNBC]
Negara Eropa Ini Hapus Semua Aturan Covid-19
(tfa/luc)