
Mobil Bekas Ini Diburu Jelang Lebaran, Harga Mulai Rp50 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Lebaran 2022, penjualan mobil bekas mulai diincar banyak masyarakat Indonesia, mulai mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SPV).
CNBC Indonesia mencoba melakukan penelusuran terhadap dua showroom mobil bekas, di Jakarta dan Bekasi, yakni di Jordy Mobil di Kemayoran, Jakarta Pusat dan Mobil 88 Kranji, Bekasi Barat.
Pemilik Showroom Jordy Mobil, Andi Supriadi mengaku, menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022, animo masyarakat terhadap mobil bekas agak menurun dibandingkan tahun lalu, diperkirakan karena berdekatan dengan tahun ajaran baru sekolah 2022.
"Di bulan Maret agak menurun, sampai minggu kemarin, karena ada pameran mobil baru. Setiap tahun kalau ada pameran mobil baru, mobil bekas pasti adem (sepi)," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/4/2022).
Padahal pada awal tahun 2022, permintaan mobil bekas di tempatnya meningkat hingga 300% dibandingkan permintaan periode yang sama tahun lalu.
Adapun di antara jenis mobil-mobil MPV dan SPV yang dijualnya, seperti Brio, Fortuner, Alphard, Wuling, HR-V, dan CR-V, mobil yang paling laku kata dia adalah HR-V, CRV, dan Alphard. Dengan harga jual rata-rata Rp 50 juta sampai Rp 200 juta.
"Alphard di tempat kami permintaannya cukup tinggi. Sama mobil seperti HR-V, dan CR-V. Alphard mungkin karena sudah murah dan mereka (konsumen) mengejar prestige-nya," jelas Andi.
Pandangan berbeda datang dari Sarwo Wijayanto, SPV Sales Mobil 88 Kranji, Bekasi Barat. Sarwo mengungkapkan, tren penjualan mobil bekas di Mobil 88 Kranji saat ini mulai naik. Tahun 2021, penjualannya naik 30% sampai 50% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penjualan mobil bekas di Mobil 88 Kranji, malah kata Sarwo sudah mulai normal seperti sebelum pandemi. Apalagi di masa-masa menjelang lebaran di bulan Mei 2022.
Mobil 88 Kranji, Bekasi Barat banyak menyediakan jenis mobil-mobil MPV, seperti Avanza, Xenia, CR-V, Mobilio, dan Ertiga, dan sebagainya. Dengan harga jual rata-rata di bawah Rp 200 juta.
"Yang banyak terjual di Mobil 88 Kranji jenis MPV kebanyakan, seperti Avanza, Xenia, Crv, Mobilio, dan Ertiga," jelas Sarwo.
Adanya penerapan PPN 1,1% dari harga jual sejak 1 April 2022, baik Andi dan Sarwo tak menampik akan berimbas terhadap penjualan usahanya.
Penerapan tarif PPN 1,1% dari harga jual yang akan diterapkan Jordy Mobil dan Mobil 88 Kranji pun berbeda. Di Jordy Mobil, penerapan PPN tidak akan dikenakan konsumen, namun akan mengurangi keuntungan penjualan.
Sementara di Mobil 88 Kranji, Bekasi Barat, penerapan PPN 1,1% akan dikenakan kepada konsumen. Dengan harga mengikuti ketentuan pemerintah, tergantung dari tipe, tahun, km, dan kondisi mobil bekas itu sendiri.
"Misalnya untuk penjualan Avanza tahun 2020, sebelum kena PPN harganya Rp 200 juta, paling ada kenaikan Rp 205.000 jadi Rp 200,2 juta," kata Sarwo mencontohkan. Namun, kata dia adanya pengenaan PPN ini, pihaknya optimistis tidak akan mengurangi daya beli masyarakat.
"Market mobil bekas tetap ada. Mudah-mudahan tidak turun penjualannya. Karena mau keberatan juga gimana. Kita ngikutin pemerintah saja," kata Sarwo melanjutkan.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jual Beli Mobil Bekas Kena Pajak Loh, Segini Tarifnya!