Internasional

Inflasi AS Melambung 8,5%, Tertinggi sejak 1981

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
12 April 2022 19:57
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mencatatkan inflasi tahunan sebesar 8,5% pada Maret 2022, lebih tinggi dari Inflasi tahunan pada bulan sebelumnya sebesar 7,9%. Indeks harga konsumen itu juga menjadi yang tertinggi sejak Desember 1981.

Mengutip Biro Statistik Ketenagakerjaan AS, Selasa (12/4/2022), catatan inflasi itu pun berada di atas ekspektasi dalam konsensus para ekonom sebesar 8,4%. Secara bulanan, inflasi Maret 2022 sebesar 1,2%, sama dengan ekspektasi para ekonom.

Adapun, kenaikan harga bahan bakar, tempat tinggal, dan makanan menjadi kontributor utama kenaikan inflasi tersebut. Harga energi tercatat naik 32% dan harga makanan naik 8,8%, tertinggi sejak Mei 1981.

Kondisi itu turut dipicu oleh gejolak geopolitik yang terjadi akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Mengutip CNBC International, data tersebut mencerminkan kenaikan harga yang belum pernah terlihat sejak stagflasi menghantam AS pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Akibat lonjakan inflasi tersebut, pendapatan riil yang sejatinya naik 5,6% pun belum dapat mengompensasi biaya hidup yang juga meningkat.

Adapun, tingginya inflasi ini menjadi perhatian Bank Sentral AS (The Fed) yang telah mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan suku bunganya secara lebih agresif.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan The Fed bakal mendongkrak Federal Funds Rate sebanyak 2,5 poin persentase pada tahun ini. Jika terwujud, maka akan menjadi yang pertama sejak 1994.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Rekor Sejak 1981, Inflasi AS Tembus 8,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular