
Pantas Jokowi Takut! PPN, BBM, & Sembako Buat Inflasi Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketakutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini semakin nyata. Harga barang kini melonjak tak terkendali, inflasi pun merangkak naik di atas ekspektasi pemerintah maupun Bank Indonesia (BI).
Hingga Maret 2022, berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia sudah mencapai 2,6% secara tahunan (year on year/yoy) dan 0,6% secara bulanan.
"Ini cenderung akan merangkak naik," ungkap David Sumual, Ekonom Bank BCA dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, dikutip Selasa (12/4/2022)
Tambahan inflasi diakibatkan oleh kebijakan pemerintah menaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11%, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax dan kemungkinan akan disusul oleh kenaikan pertalite, LPG dan tarif listrik.
Pada sisi lain, David melihat harga komoditas dan pangan internasional masih cukup tinggi hingga akhir semester I-2022. Kecuali perang masih terus berlanjut, maka kenaikan harga juga akan mengikuti.
"Ada ekspektasi harga yang sepertinya sulit diprediksi," jelasnya.
Dari kenaikan PPN saja, David menambahkan kalangan dunia usaha sepertinya tidak bisa lagi menahan harga barang. Apalagi diketahui Producer Price Index sudah alami kenaikan signifikan sejak beberapa waktu terakhir hingga menjadi 109,27.
"Kebanyakan produsen memanfaatkan momentum kenaikan PPN untuk menaikkan harga," terang David.
Pangan juga masih menjadi ancaman, meskipun beras cukup terkendali. Menurut David, bahan pangan yang beredar di pasar adalah hasil produksi akhir tahun lalu. Sementara sejak awal tahun ada kenaikan harga pupuk, sehingga dimungkinkan kembali mendorong harga pangan.
Ekonomi RI Dikerek Turun
Tingginya inflasi akan membuat Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan. David memandang ada kenaikan 50 bps pada tahun ini, sehingga BI 7 days reverse repo rate mencapai 4%.
Saat pengetatan moneter terjadi, sebelumnya sudah diawal dengan normalisasi Giro Wajib Minimum (GWM), secara cepat akan diikuti oleh kenaikan bunga kredit perbankan. Maka selanjutnya pertumbuhan ekonomi akan ikut terkena imbasnya.
Dalam riset Tim Ekonomi PT Bank Mandiri Tbk, setiap 1% kenaikan inflasi maka akan membuat perekonomian turun 0,21%. Pada tahun lalu, inflasi terealisasi sebesar 1,87% dan 2022 dalam perkiraannya bisa mencapai 4,17% atau di atas perkiraan BI sebesar 2-4%.
![]() Inflasi (Dok. PT Bank Mandiri Tbk) |
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diperkirakan mencapai 5,17%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada 2021 yang mencapai 3,69%.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi AS Mengerikan, Pantas Sri Mulyani Jadi Ded-degan!