Internasional

Uni Eropa Bertemu OPEC, Bahas Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 11/04/2022 20:17 WIB
Foto: REUTERS/Heinz-Peter Bader

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Uni Eropa (UE) akan mengadakan pembicaraan dengan perwakilan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) di Wina, Austria pada Senin (11/4/2022).

Melansir Reuters, pertemuan dilakukan di tengah seruan kepada kelompok produsen untuk meningkatkan produksi. Ini juga dilakukan karena Uni Eropa tengah mempertimbangkan sanksi potensial terhadap minyak Rusia.


Pertemuan UE-OPEC pada Senin sore merupakan dialog yang terbaru sejak diluncurkan kedua belah pihak pada tahun 2005.

OPEC sebelumnya telah menolak seruan oleh Amerika Serikat (AS) dan Badan Energi Internasional (IEA) untuk memompa lebih banyak minyak mentah guna mendinginkan harga minyak yang melambung tinggi pasca sanksi Rusia.

OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya, termasuk Rusia, baru akan meningkatkan produksi sekitar 432.000 barel per hari mulai Mei mendatang.

Sementara itu, negara-negara di Eropa sendiri sangat bergantung pada minyak Rusia, sehingga komoditas ini masih dikeluarkan dari daftar sanksi untuk Kremlin.

Namun pada pekan lalu, 27 negara Eropa sepakat untuk memberikan sanksi kepada batu bara Rusia, yang pertama menargetkan pasokan energi. Beberapa pejabat senior Uni Eropa mengatakan minyak bisa menjadi komoditas yang akan disanksi selanjutnya.

Komisi Eropa kini sedang menyusun proposal untuk embargo minyak terhadap Rusia. Hal tersebut disampaikan menteri luar negeri Irlandia, Lithuania, dan Belanda.

Australia, Kanada, dan AS, yang kurang bergantung pada pasokan Rusia daripada Eropa, telah melarang pembelian minyak Rusia.

Namun, negara-negara UE diprediksi akan terpecah, mengingat ketergantungan mereka yang lebih tinggi dan potensi langkah untuk mendorong harga energi yang sudah tinggi di Eropa.

Adapun, Uni Eropa memperkirakan penggunaan minyaknya akan berkurang 30% pada tahun 2030, dari tingkat 2015, di bawah kebijakan yang direncanakan untuk memerangi perubahan iklim. Meskipun dalam jangka pendek, embargo akan memicu langkah untuk mengganti minyak Rusia dengan pasokan alternatif.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS & Eropa Dekati Kesepakatan Dagang Dengan Tarif 15%