Duh! Food Estate di Maluku dan Papua Belum Juga Dibangun
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim, food estate di 3 lokasi sukses, meski ada beberapa kegagalan produksi. Di sisi lain, dia mengungkapkan, pembangunan food estate di Maluku dan Papua belum terealisasi.
"Kita berharap segera masuk di tempat itu," kata Syahrul saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (11/4/2022).
Berdasarkan informasi KPPIP rencana sebelumnya Maluku direncanakan akan dibangun 190 hektare food estate, dan Papua mencapai 1,2 juta.
Terkait biaya, kata dia, sebagian besar menggunakan anggaran Kementerian PUPR karena terfokus membangun infrastruktur. Sementara Kementerian Pertanian bertanggung jawab untuk penyediaan sarana produksi seperti bibit dan pupuk.
Syahrul mengatakan, produksi tanaman pangan tinggi meski ada beberapa ratus hektare yang gagal. Sehingga program ini akan dilanjutkan dan ditambah kepada wilayah lain.
"Kalau yang gagal tidak lebih dari 200-300 hektare, itu hal biasa dari 30 ribu hektare (Food Estate Kalimantan Tengah) yang gagal 1.000 pun ini hal wajar," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (11/4/2022).
Syahrul saat menjawab tanggapan dan pertanyaan Anggota Komisi IV menegaskan program Food Estate tidak gagal pada 3 provinsi di Kalimantan Tengah, Humbasa (Sumatera Utara), dan Sumba Tengah (NTT). Sehingga akan ditambah terus pada wilayah lain seperti Kabupaten Belu (NTT).
"Oleh karena itu baru 3 tempat ini jadi food estate secara keseluruhan kami 100% menyatakan ini berhasil dengan baik. Kita mau coba lagi di Belu tapi kata orang sana selama ini belum bisa karena lahannya banyak batunya dari tanah," kata SYL.
"Dan alhamdulillah dua kali pertanaman dan hasil pertama hanya 153 untuk 50 hektare terakhir sudah dapat 400 juta lebih, oleh karena itu rakyat sudah mendapatkan pendapatan. Presiden minta kembangkan jadi 10 ribu hektare, kita akan mainkan di NTT," tambahnya.
Selain itu Syahrul mengatakan ada dua provinsi lain yang belum menjadi food estate yakni, di Maluku dan Papua.
"Kita berharap segera masuk di tempat itu," katanya.
Berdasarkan informasi KPPIP rencana sebelumnya Maluku direncanakan akan dibangun 190 hektare food estate, dan Papua mencapai 1,2 juta.
(dce/dce)