Duh! Orang RI Kurangi Jajan di Tengah Lonjakan Harga Barang

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
Senin, 11/04/2022 12:15 WIB
Foto: Kesibukan aktivitas pembeli dan pedagang di Pasar Tradisional Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 2/4. Jelang memasuki Ramadhan pada esok hari harga sayuran mengalami kenaikan. (Cnbc Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia mulai mengurangi konsumsi di tengah lonjakan harga pangan dan barang kebutuhan lainnya. Hal ini tercermin dari hasil survei penjualan eceran (SPE) oleh Bank Indonesia (BI) pada Februari 2022.

Dalam survei yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (11/4/2022), indeks penjualan riil (IPR) pada periode tersebut sebesar 200 atau tumbuh 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15,2%.


Kelompok dengan pertumbuhan tinggi antara lain makanan, minuman dan tembakau 21,3% (yoy), serta bahan bakar kendaraan bermotor 55,1% (yoy). Penurunan terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori -5,3% (yoy) dan perlengkapan rumah tangga lainnya -22,8% (yoy).

Sementara itu kinerja penjualan eceran tercatat turun sebesar -4,5% (mtm), dari -3,1% pada bulan sebelumnya. Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi, serta bahan bakar kendaraan bermotor.

"Responden menginformasikan penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas dan kondisi cuaca yang kurang mendukung," tulis laporan tersebut.

Kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 diprakirakan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2022 sebesar 204,0, atau secara bulanan tumbuh 2,0% (mtm), lebih tinggi dibandingkan -4,5% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, utamanya Kelompok Sandang, Suku Cadang dan Aksesori, Barang Budaya dan Rekreasi serta Makanan, Minuman dan Tembakau, sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat saat pelonggaran PPKM, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadan.

Secara tahunan, penjualan eceran Maret 2022 diprakirakan tetap tumbuh, yaitu sebesar 8,6% (yoy), atau lebih rendah dari 12,9% (yoy) pada Februari 2022. Kelompok yang tercatat tetap tumbuh tinggi antara lain Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta Makanan, Minuman dan Tembakau.

"Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2022 (3 dan 6 bulan yad) meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei diprakirakan mencapai 141,3, lebih tinggi dibandingkan 139,1, sejalan dengan pola historis kenaikan harga saat HBKN Idulfitri. IEH Agustus juga diprakirakan meningkat menjadi 132,4 dari 129,8."


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sepi Pembeli, Penjualan Motor Listrik Anjlok 80%