Kampanye Bantu Warga Ukraina Berhasil Kumpulkan Rp 155 T

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
10 April 2022 14:10
Orang-orang berbaring di tanah untuk melambangkan orang-orang yang tewas dalam perang di Ukraina selama demonstrasi menentang invasi Rusia ke Ukraina, di depan gedung Reichstag di Berlin, Jerman, Rabu, 6 April 2022. (AP/Markus Schreiber)
Foto: Orang-orang berbaring di tanah untuk melambangkan orang-orang yang tewas dalam perang di Ukraina selama demonstrasi menentang invasi Rusia ke Ukraina, di depan gedung Reichstag di Berlin, Jerman, Rabu, 6 April 2022. (AP/Markus Schreiber)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kampanye global bernama "Stand Up for Ukraine" yang bertujuan untuk membantu warga Ukraina yang melarikan diri dari serangan Rusia, berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 155 triliun.

Sejak diluncurkan pada 26 Maret lalu, US$ 1,087 miliar dari total dana berasal dari Komisi Eropa. Selain itu Bank Eropa juga memberi pinjaman dengan nominal yang sama.

Adapun uang yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan rekonstruksi dan pembangunan, serta untuk menutup dana kebutuhan warga Ukraina yang terlantar.

'Stand Up For Ukraine' yang digerakkan secara online lewat media sosial juga menjadi bentuk dukungan dari Komisi Eropa dan pemerintah Kanada untuk mendukung presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan solidaritas negara, perusahaan, dan orang-orang di seluruh dunia sangat dibutuhkan dalam kondisi saat ini.

"Kami akan terus memberikan dukungan. Dan begitu bom berhenti jatuh, kami akan membantu rakyat Ukraina membangun kembali negara mereka. Kami akan terus membela Ukraina," ujarnya dikutip dari CNN Internasional, Minggu (10/4/2022).

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam pernyataannya juga menyatakan akan mendukung Ukraina dalam bentuk makanan, air, tempat tinggal, atau bantuan medis.

"Kami akan terus mendukung Anda dan memberikan bantuan yang Anda butuhkan saat ini. Kami membela Ukraina," imbuhnya.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular