Miris! Nakes Bunuh Anjing Milik Pasien Covid-19

linda hasibuan, CNBC Indonesia
09 April 2022 17:15
China mengirimkan militer dan ribuan petugas kesehatan ke Shanghai untuk membantu melakukan tes massal COVID-19 bagi 26 juta penduduk di kota itu. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: China mengirimkan militer dan ribuan petugas kesehatan ke Shanghai untuk membantu melakukan tes massal COVID-19 bagi 26 juta penduduk di kota itu. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seekor anjing peliharaan dipukuli sampai mati oleh seorang petugas kesehatan di Shanghai, China.

Dalam video yang tengah viral nampak jelas bahwa petugas nakes sedang menangani Covid dengan mengenakan alat pelindung dari ujung kepala hingga ujung kaki mengejar anjing bernama corgi di jalan sambil memukulnya tiga kali dengan sekop.

Aksi tersebut sontak memicu kemarahan para warganet. Usai memukul ia kemudian menggerak-gerakkan anjing tapi ia tak bergerak sama sekali.

Sementara itu, menurut majalah yang dikelola pemerintah, China News Weekly, pemilik corgi sedang menjalani karantina akibat terinfeksi covid saat penganiayaan anjing itu terjadi.

Sang pemilik sebenarnya sudah berusaha mencari orang yang bisa dipercaya untuk merawat piarannya tersebut, tapi semua menolaknya. Untuk itu, ia melepasliarkan anjingnya tersebut supaya tidak kelaparan.

"Pada akhirnya, saya pikir saya bisa membiarkan (corgi) lepas di luar untuk menjadi liar, setidaknya tidak akan mati kelaparan," tulis pemilik dalam grup online, menjelaskan bahwa dia tidak memiliki makanan anjing yang tersisa di rumah. Saya tidak pikir begitu kami pergi, ia akan dipukuli sampai mati," katanya seperti dikutip dari CNN International, Sabtu (9/4/2022).

Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa komite lingkungan juga telah menolak untuk membantu merawat anjing itu. Sebab mereka khawatir corgi juga bisa terinfeksi Covid-19.

"Saat itu, para pekerja tidak mempertimbangkan (masalah) secara komprehensif. Kami akan berkomunikasi dengan pemilik dan menawarkan kompensasi nanti," kata panitia sebagai tanggapan, menurut China News Weekly.

Sontak insiden tersebut pun telah menyebar luas di platform media sosial China Weibo. Satu hastag tentang topik tersebut dilihat puluhan juta kali sebelum akhirnya dihapus.

Rekaman itu memicu keterkejutan dan kemarahan, dengan banyak yang menyebut pembunuhan anjing itu kejam dan tidak perlu.

Apalagi, otoritas kesehatan internasional mengatakan risiko penularan dari hewan ke manusia mungkin terjadi tetapi potensinya rendah.

Tidak hanya itu, Komisi Kesehatan Nasional China telah menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada bukti orang tertular Covid dari hewan peliharaan.

Beberapa bahkan menyuarakan sesuatu yang pernah dianggap tidak terpikirkan di dalam negeri bahwa pertempuran nol-Covid China sudah terlalu jauh.

Selama pandemi, China diketahui telah menganut kebijakan nol-Covid yang bertujuan untuk membasmi semua klaster dan rantai penularan melalui kontrol perbatasan, pengujian massal, karantina, dan penguncian yang ketat. Diantaranya menggunakan langkah-langkah ekstrem, termasuk memisahkan balita yang terinfeksi dari orang tua dan melarang penduduk meninggalkan rumah mereka selama berminggu-minggu.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Covid Serang Shanghai China, 26 Juta Orang Dilockdown?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular