
Miris! Begini Potret Mal Legendaris DKI yang Kini Jualan Tisu
Kondisi pusat perbelanjaan legendaris di DKI Jakarta kian mengkhawatirkan, salah satunya adalah Glodok City.

Pengunjung melewati ruko kosong di Glodok City, Jakarta, Sabtu (9/4/2022), Kondisi pusat perbelanjaan legendaris di DKI Jakarta kian mengkhawatirkan, salah satunya adalah Glodok City. Mal yang dikenal sebagai pusat penjualan laptop itu dulu sangat ramai, namun kini nampak begitu sepi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Pantauan CNBC Indonesia di lokasi, sepinya Glodok merata di tiap lantai, utamanya di bagian dalam. Pada lantai 2 terlihat beberapa toko menjual alat kesehatan seperti masker serta tisu. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Sementara lantai dasar blok AKS yang berlokasi agak dalam terlihat banyak toko yang tutup, kurang lebih ada 10 toko. Beberapa pemilik menuliskan kiosnya tengah disewakan. Namun, ada juga yang tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak. Pengelola yakni Perumda Pasar Jaya UPB Pasar Glodok pun menyegelnya. "Ditutup Sementara sampai ada penyelesaian administrasi," tulis Perumda Pasar Jaya pada beberapa kios. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

"Kepada Blok A1 lantai 1 AKS 11 pasar Glodok Area 4, apabila dalam waktu 7x24 jam Bapak/Ibu tidak mengindahkan surat himbauan ini maka akan diberikan surat peringatan 1,2,3 dan penutupan sementara," tulis Pasar Jaya. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Kalangan pedagang pun mengakui bahwa sepinya pasar Glodok sudah sejak pandemi, kala itu satu per satu penyewa kios pergi. Magis pasar ini sebagai toko elektronik pun kian turun, akibatnya pedagang tidak lagi mengandalkan penjualan langsung. "Kebanyak online kalau jualan, lebih jalan. Ga ngandelin dari sini karena engga tentu, kadang ga ada. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Pantauan CNBC Indonesia memang tidak banyak calon pembeli yang datang. Jika dibandingkan dengan ITC Roxy yang mayoritas menjual handphone, maka terlihat pasar Glodok lebih sepi. Kebanyakan orang yang ada di tempat ini justru dari pedagang. "Yang lewat kebanyakan karyawan sama kuli-kuli, sama orang nyebrang, yang parkirnya di atas belanjanya dimana," kata Agus, karyawan Vero elektronik di lantai dasar pasar Glodok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)