
Ogah Bergantung pada Gas Rusia, Uni Eropa Jalankan Siasat Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa telah meluncurkan platform bagi negara-negara dalam kelompok tersebut yang memungkinkan mereka membeli gas dan LNG secara bersama-sama. Hal itu terkait upaya menghentikan ketergantungan Eropa terhadap pasokan energi Rusia.
Adapun, serangan Rusia ke Ukraina yang menyebabkan tensi geopolitik memanas telah membuat harga komoditas energi melambung. Selain itu, negara-negara Eropa pun telah berkomitmen untuk tidak bergantung lagi pada pasokan energi Rusia sebagai bagian dari sanksi yang diberikan.
Para pemimpin negara Uni Eropa menyetujui pembelian gas bersama pada pertemuan puncak bulan lalu, yang anggotanya termasuk Spanyol dan Yunani telah menyerukan untuk menyediakan penyangga terhadap potensi gangguan pasokan. Perlu diketahui, Rusia memasok 40% gas Uni Eropa.
Melansir Reuters, Jumat (8/4/2022), platform baru akan menyatukan permintaan energi negara Eropa dan mengoordinasikan pembicaraan dengan pemasok gas dan LNG utama.
Platform tersebut juga akan mendukung pembelian hidrogen. Hal ini sejalan dengan rencana Uni Eropa untuk beralih dari gas fosil ke gas rendah karbon di masa depan agar dapat memenuhi tujuan perubahan iklimnya.
Skema ini bersifat sukarela dan negara-negara tidak diwajibkan untuk ambil bagian. Ini bertujuan untuk menggunakan pengaruh Uni Eropa.
Saat ini, stok gas Uni Eropa baru berada pada level 26%. Adapun, Benua Biru sedang merundingkan undang-undang yang mengharuskan mereka untuk mengisi penyimpanannya hingga setidaknya 80% dari kapasitas pada tahun ini dan 90% per tahun mulai 2023.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketergantungan Gas Impor Rusia, Bagaimana Nasib Uni Eropa?