Internasional

Ngeri! Putin Bakal Luncurkan Nuklir Bila Hal Ini Terjadi

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
08 April 2022 18:35
Russian President Vladimir Putin gestures speaking during a joint news conference with German Chancellor Olaf Scholz following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 15, 2022. Putin says Moscow is ready for security talks with the U.S. and NATO, as the Russian military announced a partial troop withdrawal from drills near Ukraine — new signs that may suggest a Russian invasion of its neighbor isn't imminent despite snowballing Western fears. (Sergey Guneev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: AP/Sergey Guneev

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut memiliki kemungkinan besar untuk meluncurkan senjata pemusnah massal seperti nuklir dan kimia berbahaya. Ini dapat terjadi bila Moskow tak berhasil menguasai wilayah Ukraina Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh rekan senior di Hoover Institution di Stanford University, Niall Ferguson. Niall bahkan menyebutkan bila ini akan menjadi sebuah ganjalan baru bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang merupakan rival Moskow.

"Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menggunakan senjata pemusnah massal, seperti senjata kimia dan nuklir taktis jika ia gagal mencapai 'kemenangan pasukan konvensional' di Ukraina Timur," ujarnya kepada CNBC International, Jumat (8/4/2022).

Selama seminggu terakhir, pasukan Rusia telah mundur dari daerah sekitar Ibu Kota Ukraina Kyiv dan beberapa wilayah lainnya di Utara Ukraina. Wakil kepala staf Angkatan Bersenjata Rusia Sergei Rudskoy mengatakan ini tak lain dan tak bukan untuk memfokuskan pembebasan wilayah Timur Negeri Jirannya itu, tepatnya di Donbas dan Krimea.

Meski begitu, beberapa negara Barat menyebut bahwa langkah ini dilakukan karena Rusia telah menderita kekalahan yang cukup fatal dalam merebut Kyiv. Sinyal mengenai hal ini juga disampaikan Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang menyebut Rusia telah mengalami kehilangan pasukan secara signifikan dalam langkah militer itu.

Donbas di Ukraina timur adalah situs yang memisahkan diri di mana pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Moskow telah bertempur sejak 2014 lalu. Sementara itu, pada tahun yang sama, Rusia telah berhasil menganeksasi semenanjung Krimea dari Ukraina.

Niall mengatakan dengan situasi ini, Putin mungkin menemukan dirinya dalam situasi yang disebutnya sangat sulit. Pasalnya bila dalam beberapa pekan ke depan Donbas tak dapat sepenuhnya dikuasai, Kremlin mungkin siap dengan senjata berbahaya itu.

"Putin telah menunjukkan dirinya bersedia untuk melakukan penghancuran yang mengerikan dengan pasukan konvensional seperti rudal jelajah," tambahnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular