Internasional

Rusia Akhirnya Ngaku Kehilangan Banyak Pasukan, Sudah Kalah?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 08/04/2022 16:20 WIB
Foto: Prajurit Ukraina terlihat di sebelah kendaraan lapis baja yang hancur yang mereka katakan milik tentara Rusia di luar Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). (REUTERS/Maksim Levin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia mengakui telah kehilangan pasukan dengan jumlah yang besar dalam serangan ke Ukraina. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Dalam sebuah wawancara langsung dengan CNN International, Peskov sendiri tidak merinci berapa jumlah pasukannya yang tewas dalam serangan ke Ukraina. Namun ia menyebut jumlahnya signifikan.


"Kami mengalami kehilangan pasukan secara signifikan dan itu merupakan tragedi yang besar bagi kami," ujarnya dikutip Jumat, (8/4/2022).

Rusia diketahui tidak pernah merilis secara pasti jumlah pasukannya yang tewas di Ukraina. Meski begitu, Kyiv menyebut bahwa jumlah pasukan Moskow yang gugur di wilayahnya berjumlah hingga belasan ribu.

Hingga saat ini, sudah sekitar 6 minggu pasukan Rusia memulai serangannya ke Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan yang ia sebut "operasi militer" ini dilakukan untuk melakukan demiliterisasi serta demi menggembosi kekuatan kelompok ultra kanan negara itu yang dianggapnya mirip dengan Nazi.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras. Perjuangan menghentikan Rusia ini juga mendapat sokongan Barat yang menjatuhkan deretan sanksi kepada Moskow agar serangan ini dihentikan.

Sementara itu, dalam mundurnya pasukan Rusia dari wilayah sekitar Kyiv, sebuah penemuan ratusan jenazah warga sipil ditemukan oleh pihak Ukraina di wilayah Bucha. Ukraina mengeklaim ini merupakan aksi dari militer Moskow yang menembak warga secara membabi buta.

Rusia sendiri menolak kalau pihaknya dituduh sebagai dalang dari pembantaian ini. Dalam sebuah keterangan yang disampaikan Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Moskow berdalih kejadian sadis ini justru dilakukan oleh figur Neo Nazi Ukraina yang juga anggota Batalyon Azov, Sergey Korotkih.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah