Dikabarkan Mau Boikot G20 RI, Ini Respons Kedubes AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta buka suara mengenai wacana pemboikotan gelaran G20 yang saat ini dipimpin oleh Indonesia. Mereka menyebut bahwa Washington akan terus mendukung posisi Indonesia agar G20 tahun ini berjalan sukses.
Dalam keterangannya, Juru Bicara Kedubes AS Michael Quinlan mengatakan ada beberapa hal yang harus diselesaikan Indonesia. Hal ini mengenai keikutsertaan Rusia, yang menurut Negeri Paman Sam telah melakukan invasi ilegal ke Ukraina.
"AS mendukung Presidensi G20 Indonesia dan mengharapkan tahun kesuksesan G20," ujarnya melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/4/2022).
"Namun, G20 tidak dapat dilaksanakan seperti biasa tanpa membicarakan invasi ilegal Rusia terhadap Ukraina, yang telah berdampak terhadap ekonomi global," tegasnya.
Sebelumnya, wacana pemboikotan G20 diutarakan oleh Menteri Keuangan AS, Janet Yellen. Hal ini disebut-sebut akan dilakukan bila nantinya delegasi Rusia datang ke KTT puncak yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober mendatang.
"Presiden Biden telah menjelaskan dan saya tentu setuju dengannya. Bahwa Rusia tidak dapat menjadi bisnis seperti biasa di lembaga keuangan mana pun," kata Menteri Keuangan Janet Yellen, Rabu (6/4/2022) waktu setempat, saat berbicara di depan DPR AS, dikutip Reuters.
"Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20 dan saya sudah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana," tegasnya lagi.
Ditegaskannya pula Rusia telah melakukan tindakan tercela. Peristiwa pembantaian di Bucha, Ukraina-yang disebut Barat dilakukan Rusia- ujarnya adalah bentuk penghinaan pada aturan global.
"Tindakan Rusia, termasuk kekejaman yang dilakukan terhadap warga Ukraina yang tidak bersalah di Bucha, tercela, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan," katanya lagi.
"Akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi dunia."
Sebelumnya, Rusia telah mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bermaksud menghadiri KTT G20 di Bali tahun ini. Keberadaan Rusia di G20 mendapat dukungan China.
(luc/luc)