APBN Beneran Ketiban 'Durian Runtuh'! Ini Buktinya

Maesaroh & Maesaroh, CNBC Indonesia
07 April 2022 14:50
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan Bea Keluar (BK) masih kencang hingga Maret tahun ini. Bulan lalu, penerimaan BK mencapai Rp 3,88 triliun, melonjak 77,2% dibandingkan Maret 2021 (Rp 2,19 triliun).

Secara akumulatif, penerimaan BK pada Januari-Maret 2022 menembus Rp 10,71 triliun. Angka ini hampir dua kali lipat dibandingkan target yang ditetapkan dalam APBN 2022 yakni Rp 5,9 triliun. 


Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan turunannya masih menjadi andalan penerimaan BK. BK keluar dari kelompok tersebut melejit begitu pemerintah menarik kewajiban Domestic Market Obligation (DMO).


Secara keseluruhan, BK dari CPO dan turunannya menyumbang penerimaan sebesar Rp 3,19 triliun pada Maret 2022, naik 18% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat Rp 2,7 triliun.

Penerimaan bungkil dan kernel tercatat Rp 560.08 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan Februari (Rp 288,9 miliar). Penerimaan BK dari CPO pada Maret 2022 tercatat Rp 367,5 miliar, naik dibandingkan Februari 2022 (Rp 287,2 miliar).

Penerimaan BK dari turunan CPO mencapai Rp 2,26 triliun atau meningkat 6,4% dibandingkan bulan sebelumnya (Rp 2,13 triliun). Sementara itu, pada bulan Maret, tidak tercatat penerimaan BK dari minyak goreng. Pada Februari lalu, masih terdapat penerimaan BK dari minyak goreng turun sebesar Rp 653,9 miliar.

Sebagai catatan, pada Februari 2022 harga referensi CPO naik 8,93% (month-to-month) menjadi US$ 1.432,4 /MT, dengan tarif BK CPO US$ 200/MT (tarif maksimal).

Komposisi penerimaan bea keluarSumber: Ditjen Bea Cukai
Komposisi penerimaan bea keluar


Sementara itu, penerimaan BK dari komoditas mineral tercatat Rp 671,16 miliar, naik 19,2% dibandingkan yang tercatat pada Februari yakni Rp 562,78 miliar. BK dari tembaga mencapai Rp 503,33 miliar pada Maret, naik dibandingkan Februari yang Rp 429,44 miliar. Kenaikan BK tembaga dipengaruhi harga tinggi dan volume ekspor yang meningkat 210,05% (yoy).


Pada Maret 2022, Freeport Indonesia yang merupakan penyumbang BK tembaga terbesar, menyetor BK sebesar Rp 384,3 miliar, lebih tinggi dibandingkan yang disetor di Februari (Rp 318,9 miliar). Volume tembaga yang diekspor Freeport pada Maret 2022 hanya 163,5 ribu ton sementara bulan sebelumnya 154 ribu ton.

Penerimaan BK dari bauksit tercatat Rp 167,83 miliar di Maret, naik dibandingkan di bulan Februari yang tercatat Rp 133,31 ,miliar.

Masih besarnya penerimaan BK pada Maret membuktikan lonjakan harga komoditas di pasar global sangat membantu penerimaan negara. Seperti diketahui, harga komoditas seperti CPO melambung setelah Rusia menginvasi Ukraina akhir Februari lalu.

"Ini menggambarkan posisi Indonesia relatif lebih baik dengan adanya kenaikan harga-harga komoditas dunia ," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada saat konferensi pers APBN Kita (28/3/2022).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Minggu Jokowi Larang Ekspor Sawit, Duit Rp 2 Triliun Hangus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular