Pilu Lebaran 2022: Pedagang Sapi Teriak, Tukang Ikan Menangis
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika harga daging-daging kompak melambung hingga memasuki Ramadan, harga ikan tongkol justru turun. Padahal, pedagang harus menebus harga modalnya dengan kenaikan hampir dua kali lipat.
"Mulai Januari kita modal nambah 50% tapi keuntungan kurang 50%," kata Mas Win, pedagang ikan tongkol kepada CNBC Indonesia di Pasar Rakyat Tamansari Kabupaten Bogor, Rabu (6/4/22).
Dia mencontohkan, dulu biasa membeli ikan tongkol dari supplier sebanyak 1 kuintal atau 100 kg seharga Rp1,8 juta. Namun kini harganya sudah naik hampir dua kali lipat yakni mencapai Rp2,9-3 juta.
"Ikan dari mentah susut hampir 40%. Kita beli mentah dimasak, mentah 1 kg matang jadinya cuma 6 ons. Turun lumayan belum ditambah ongkos bensin naik. Agak sulit," sebutnya.
Seharusnya pedagang tongkol juga menaikkan harga akhir kepada konsumennya. Namun, mereka tidak berani melakukan karena khawatir tidak ada yang membeli.
"Ini kan gak kaya ayam, kita beli kiloan harga naik tapi orang belinya nggak mau naik. Padahal harga udah naik. Orang nggak mau tau. Jadi biasa kita jual 70 ribu sekilo, sekarang kena 60 ribuan," sebut Mas Win.
Ia menilai konsumen daging dan ikan memiliki perbedaan dalam menerima harga. Ketika konsumen daging mau menerima kenaikan harga tersebut dengan mengurangi volume pembelian, konsumen ikan tidak.
Hal ini terlihat kala calon konsumen yakni seorang Ibu hendak membeli ikan etem yang sudah naik harga. Penjual membanderolnya dengan harga Rp 6 ribu untuk satu besek.
"Rp5 ribu deh," kata seorang Ibu.
Namun, penjual menolaknya karena harga modalnya saat ini sudah lebih dari angka tersebut. Bahkan dia mengaku pernah menjual ikan etem Rp7,5 ribu per besek ketika harganya naik tinggi.
Pedagang lainnya, Eneng juga mengeluhkan kenaikan harga ikan ini. Pasalnya, Ia menjadi kesulitan menjual. Banyak konsumen yang biasa belanja mengurangi porsi hingga membatalkan pembelian.
"Jualnya bingung, bisa kebeli nggak bisa jual lagi. Jualnya susah. Kita kasih harga nggak bisa kejual," keluhnya kepada CNBC Indonesia di tempat yang sama.
(dce/dce)