Tiba-Tiba Eropa Mulai Timbun Obat-Obatan, Siap Perang?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
06 April 2022 20:45
Pekerja membongkar kiriman bantuan militer yang dikirim sebagai bagian dari bantuan keamanan Amerika Serikat ke Ukraina di bandara Boryspil, di luar Kyiv, Ukraina, Selasa (25/1/2022). Bantuan keamanan AS yang baru diberikan ke Ukraina, termasuk peralatan dan amunisi, tiba di bandara Boryspil. Langkah AS sedang dilakukan bersama-sama dengan tindakan oleh pemerintah anggota NATO lainnya untuk meningkatkan kehadiran defensif di Eropa Timur. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Foto: Pekerja membongkar kiriman bantuan militer yang dikirim sebagai bagian dari bantuan keamanan Amerika Serikat ke Ukraina di bandara Boryspil, di luar Kyiv, Ukraina, Selasa (25/1/2022). (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) dilaporkan telah melakukan operasi penimbunan stok bahan-bahan penunjang peperangan. Hal ini dilakukan ketika Benua Biru sedang dalam ancaman besar pasca serangan Rusia ke Ukraina.

Dalam laporan Reuters, beberapa barang yang ditimbun seperti cadangan peralatan pelindung, peralatan dekontaminasi, obat-obatan dan vaksin yang dapat berguna jika terjadi insiden kimia, nuklir atau biologi.

"Kami mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan Eropa dalam menghadapi potensi ancaman," kata komisaris manajemen krisis Uni Eropa Janez Lenarcic dikutip Rabu, (6/4/2022).

Secara rinci, UE menyiapkan dua cadangan terpisah. Satu untuk alat pelindung, obat-obatan dan vaksin terhadap apa yang disebut ancaman kimia, biologi, radiologi dan nuklir (CBRN).

Sementara itu, cadangan yang lainnya adalah stok untuk bahan dekontaminasi yang akan digunakan untuk mendekontaminasi orang, infrastruktur, bangunan atau kendaraan yang terpapar agen CBRN.

UE telah mulai menggunakan cadangan yang ada untuk membantu Ukraina yang mungkin terpapar radiasi pasca peperangan di wilayah dekat pembangkit nuklir. Diketahui, pertempuran dan pendudukan pasukan Rusia sempat terjadi di PLTN Chernobyl dan juga Zaporizhzhia.

"Hampir 3 juta tablet iodida telah dikirim ke Ukraina melalui Mekanisme Perlindungan Sipil UE dengan bantuan Prancis dan Spanyol," kata Komisi.

Ancaman perang nuklir sendiri sebelumnya telah disuarakan oleh Rusia. Presiden Vladimir Putin sempat meminta agar posisi nuklir negara itu siaga sebagai balasan atas sanksi Barat terhadap negara itu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Ramai-ramai Kasus Covid-19 di Eropa Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular