
Siap-siap NATO Bakal Ekspansi ke Asia, Mau Gaet RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepertinya akan melebarkan sayap ke Asia. Hal ini terungkap dalam pernyataan pers yang dilakukan Selasa (5/4/2022) waktu setempat di markas besar NATO di Belgia.
Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah China. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan pakta itu memiliki kekhawatiran tersendiri pada Tirai Bambu pasca keengganan mengutuk serangan Rusia ke Ukraina dan mempertanyakan keinginan Kyiv bergabung dengan NATO.
"Kami melihat bahwa China tidak mau mengutuk agresi Rusia. Dan, telah bergabung dengan Moskow dalam mempertanyakan hak bangsa-bangsa untuk memilih jalan mereka sendiri," tegasnya dikutip dari website resmi NATO.
Karenanya, ia berujar NATO akan memperdalam kerja sama dengan mitra Asia-Pasifik. Termasuk di bidang-bidang seperti pengendalian senjata, cyber, hybrid, dan teknologi.
![]() Ilustrasi bendera NATO dan Bendera China |
"Pada saat kekuatan otoriter mendorong kembali tatanan internasional yang sudah berbasis aturan demokrasi, penting untuk berdiri bersama dan melindungi nilai-nilai ini," katanya lagi.
"Bekerja sama lebih erat akan membuat kita semua lebih aman dan terlindungi."
Belum detil negara mana yang akan bermitra dengan NATO dan seperti apa. Konsep Strategi NATO akan dibahas dalam pertemuan Madrid, Juni nanti.
Namun menurut Stoltenberg pertumbuhan pengaruh China akan jadi perhatian untuk pertama kali. Pertemuan juga akan menyetujui Dana Inovasi NATO dan Akselerasi Inovasi Pertahanan Atlantik Utara (DIANA).
"Untuk pertama kali, itu (pertemuan Madrid) juga perlu memperhitungkan pengaruh China yang semakin besar dan kebijakan koersif di panggung global. Yang menimbulkan tantangan sistemik untuk keamanan kita, dan demokrasi kita," jelasnya lagi.
NATO sendiri saat ini memiliki 30 anggota. Negara-negara anggota berada di Eropa dan Amerika Utara.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos NATO Bicara Kekuatan Militer Rusia, Menakutkan?