Bun, Sabar Ya..Awal Ramadan Harga-harga Masih Beterbangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga hari pertama puasa, harga-harga pangan terpantau masih tinggi. Menurut Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan, pergerakan harga saat ini ada di fase pertama, yakni pekan menjelang dan awal Ramadan.
Lonjakan harga, ujarnya, terjadi karena permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.
Dia memaparkan, komoditas yang terpantau masih cukup tinggi dan belum bisa turun antara lain minyak goreng (migor) Rp19.500.
"Cabai-cabaian masih belum sesuai harga eceran tertinggi. Cabai rawit merah masih Rp60.000, cabai lain masih bertengger Rp50 ribu, bawang merah naik dari Rp33.000 ke Rp37.000, bawang putih dari Rp30.000 ke Rp33.500 , ayam dari Rp39.000 ke Rp40.200, telur dari Rp22.000 ke 25.300," kata Reynaldi dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, (6/4/2022).
"Gula pasir yang memang barangnya sampai detik ini masih langka naik dari Rp13.500 ke Rp14.500, tepung terigu dari Rp7.500 ke Rp9.000, dan daging sapi tadinya Rp140.000 sekarang sudah Rp143.000," lanjut Reynaldi.
Dia berharap, pada fase kedua nanti, yakni 7 hari sampai 3 hari menjelang Idul Fitri, bisa ditahan agar tidak melonjak signifikan.
"Kami dorong agar pada fase ke-2 tidak ada kenaikan cukup tinggi. Beberapa komoditas yang terpantau tinggi ini akan turun karena biasanya fase pertama berhenti setelah 1 minggu Ramadan. Setelah puasa seminggu, akan ada penurunan pembelian.Lalu naik lagi 1 minggu menjelang Idul Fitri," jelas Reynaldi.
Dia meminta pemerintah maksimal melakukan segara strategi untuk menahan laju kenaikan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran nanti.
(dce/dce)