Internasional

Harga BBM Naik, Negara Ini Kewalahan Hadapi Gelombang Protes

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Selasa, 05/04/2022 16:15 WIB
Foto: Demonstran bentrok dengan polisi dalam unjuk rasa di Lima, Peru. (AP/Rodrigo Abd)

Jakarta, CNBC International - Pemerintah Peru mulai Selasa (5/4/2022) memberlakukan jam malam di Ibu Kota Lima guna meredam aksi massa yang melakukan protes terhadap kenaikan harga bahan bakar dan pupuk di negara itu yang disebabkan gejolak geopolitik perang Rusia-Ukraina.

"Kabinet telah setuju untuk mendeklarasikan larangan mobilitas warga dari pukul 02.00 hingga 23.59 pada Selasa 5 April untuk melindungi hak-hak dasar semua orang," kata Presiden Peru Pedro Castillo dalam pidato yang disiarkan secara nasional sebelum tengah malam, dikutip Reuters.

Adapun, gelombang protes di Peru itu telah memasuki pekan kedua. Pada hari Senin, pengunjuk rasa membakar pintu tol dan bentrok dengan polisi di dekat kota selatan Ica.


Kerusuhan yang terus bereskalasi itu pun membuat sedikitnya empat orang tewas.

Sejatinya, Pemerintah Peru telah berusaha mengendalikan harga bahan bakar dengan membebaskan sebagian pajak. Tak hanya itu, upah minimum juga dinaikkan sekitar 10% menjadi 1.205 sol (US$ 332) per bulan.

Peru juga telah mengeluarkan dekrit untuk sektor pertaniannya karena kenaikan harga pupuk yang dipicu oleh sanksi Barat terhadap Rusia, pengekspor utama kalium, amonia, urea, dan nutrisi tanah lainnya.

Seperti banyak negara, Peru sudah berjuang melawan inflasi yang tinggi sebelum perang. Pada Maret 2022, inflasi mencapai level tertinggi dalam 26 tahun, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan makanan.

Sementara itu, gejolak yang terjadi di membuat popularitas Castillo, sebagai seorang sayap kiri, kian menyusut. Adapun, dalam 8 bulan masa jabatannya, Castillo telah selamat dari dua upaya pemakzulan.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hanif Faisol: Jabodetabek Harus Pakai BBM Standar Euro IV