
Hore! Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta Dapat BLT Rp1 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna tentang antisipasi situasi dan perkembangan ekonomi dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Dalam keterangan pers setelah sidkab paripurna, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah arahan Jokowi.
Mengawali paparan, Airlangga mengatakan, kenaikan berbagai komoditas, terutama pangan dan energi, sebagai dampak dari peperangan antara Rusia dan Ukraina, tertransmisi ke tanah air dalam bentuk kenaikan harga komoditas dan inflasi. Mulai dari gas alam, batu bara, minyak mentah, minyak kelapa sawit hingga gandum.
"Oleh karena itu Indonesia ada dua akibat. Satu terkait dengan penerimaan ekspor akan ada kenaikan tapi juga ada transmisi di dalam negeri yang tidak bisa seluruhnya ditransmisikan ke masyarakat," ujar Airlangga.
Oleh karena itu, menurut dia, Jokowi memberikan arahan agar perlindungan sosial perlu terus dipertebal. Oleh karena itu, pemerintah memberikan subsidi langsung yang terkait dengan para penerima kartu sembako (18,8 juta) dan peserta Program Keluarga Harapan (2 juta) di mana mereka menerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp 300 ribu untuk tiga bulan.
"Dan diharapkan dalam bulan Ramadan bisa diberikan dan program BLT Dana Desa terus dilanjutkan," kata Airlangga.
Menurut dia, ada program baru sesuai arahan Jokowi, yaitu Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pekerja yang bergaji di bawah Rp 3,5 juta. Mereka akan menerima Rp 1 juta dengan sasaran sebanyak 8,8 juta pekerja di mana total kebutuhan dana mencapai Rp 8,8 triliun.
Kemudian, menurut Airlangga, ada usulan untuk memberikan Bantuan Presiden Usaha Mikro dengan nominal Rp 600 ribu per penerima dengan sasaran sebanyak 12 juta.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta para menteri dan kepala lembaga memantau kenaikan harga pupuk. Airlangga bilang kalau ada pembatasan penggunaan pupuk di mana difokuskan pada komoditas-komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu, dan kakao.
"Bapak presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran agar para petani bisa menerima pupuk sehingga tentunya harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk dan bisa mendorong ketersediaan pangan yang aman," ujarnya.
(miq/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Airlangga Ungkap 'Obrolan' di Jamuan Makan Siang Jokowi