Ini Pemesan Minyak Pakai Tanker Pertamina Dicegat Greenpeace

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Selasa, 05/04/2022 10:52 WIB
Foto: Vlcc Pertamina Prime siap uji coba 8 maret 2021. Doc pertamina.

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal tanker minyak milik PT Pertamina International Shipping (PIS) yang sempat dihadang aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark pada Kamis pekan lalu (31/03/2022) ternyata bukan lah membawa minyak untuk tujuan Indonesia ataupun pesanan Pertamina.

Tanker Pertamina Prime tersebut ternyata membawa pesanan minyak dengan negara tujuan China yang diberangkatkan dari Denmark. Adapun minyak tersebut dikabarkan merupakan pesanan dari perusahaan trader Trafigura. Hal tersebut berdasarkan laporan Reuters, mengutip sejumlah sumber dari industri perkapalan dan trader.

Namun sayangnya, mengutip Reuters, Trafigura menolak untuk berkomentar mengenai hal ini, namun mengatakan turut mengecam serangan Rusia ke Ukraina. Trafigura juga menyebut, pihaknya tidak melakukan transaksi bisnis baru atas minyak dan gas dari Rusia, namun tetap melanjutkan pengiriman minyak yang telah terkontrak dan disetujui sebelum perang Rusia-Ukraina terjadi 24 Februari 2022 lalu.


Lantas, apakah Trafigura itu? Mengutip laman resmi perusahaan, Trafigura bergerak di bidang perdagangan komoditas global.

Trafigura adalah bisnis perdagangan dan logistik fisik yang disebutkan bersifat independen dan dimiliki oleh karyawan.

Perusahaan ini telah berdiri sejak 28 tahun lalu. Trafigura memberikan pelayanan end-to-end yang menghubungkan produsen, prosesor, dan konsumen di seluruh dunia. Perusahaan memperdagangkan komoditas energi seperti minyak, gas bumi, batu bara, logam, hingga mineral.

Tak hanya itu, perusahaan juga memiliki portofolio di bidang kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan (EBT), manajemen karbon, hingga perkapalan dan penyewaan kapal. Perusahaan memiliki 88 kantor cabang di 48 negara.

Trafigura juga menyebut telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam proyek infrastruktur.

Perlu diketahui, ada dua kapal tanker minyak yang sempat dicegat aktivis Greenpeace pada pekan lalu, yakni Seaoath dan Pertamina Prime. Keduanya dihadang karena hendak melakukan transfer minyak sebesar 100 ribu ton minyak dari Rusia.

Seaoath merupakan tanker yang telah tiba dari Rusia membawa 100 ribu ton minyak mentah Ural dan berusaha untuk mentransfer minyak ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar, menurut data pelacakan kapal Greenpeace dan Refinitiv.

Adapun Pertamina Prime, yang mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker, akan berlayar dari Denmark ke China setelah transfer minyak selesai, menurut salah satu pialang kapal.

Dengan demikian, Pertamina Prime berlayar langsung dari Denmark ke China, bukan dari Rusia dan mengumpulkan minyak dari beberapa tanker.

Sumber CNBC Indonesia pun mengungkapkan bahwa minyak yang dibawa tanker Pertamina Prime tersebut bukan lah untuk dibawa ke Indonesia, melainkan untuk destinasi China.
Sehari setelah dicegat Greenpeace, tanker Pertamina tersebut juga sudah kembali berlayar ke China.

"Kapal Pertamina Prime sudah berlayar kembali dari Denmark ke China," ungkap sumber CNBC Indonesia, Senin (04/04/2022).

Kapal Pertamina Prime adalah kapal kedua PT Pertamina International Shipping yang pembangunannya dimulai sejak 2019. Kapal ini merupakan kapal single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang 330 meter dan draft 21.55 meter.

"Ketika kami muncul, mereka bahkan berhenti mencoba," kata aktivis Greenpeace Gustav Martner kepada Reuters, duduk di kayak di sebelah supertanker Pertamina Prime sepanjang 330 meter.

"Sekarang, sepertinya mereka sedang menunggu kita," lanjutnya.

Greenpeace mengatakan telah melacak 299 kapal tanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak dimulainya apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari. Dari jumlah itu, 132 menuju ke Eropa, katanya.

"Sangat memalukan bahwa kita terus mendanai perang dengan membeli bahan bakar fosil Rusia. Ini terjadi di Denmark. Mereka seharusnya tidak diizinkan berada di sini," kata Martner."

"Kami akan tinggal sampai politisi bertindak," ujarnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Berseanergi Untuk Laut