Internasional

Warga Sipil Bucha Dibantai, Zelensky Prediksi Ada Lokasi Lain

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
05 April 2022 10:45
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memeriksa lokasi pertempuran baru-baru ini di Bucha dekat dengan Kyiv, Ukraina, Senin, (4/4/2022). (AP/Efrem Lukatsky)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memeriksa lokasi pertempuran baru-baru ini di Bucha dekat dengan Kyiv, Ukraina, Senin, (4/4/2022). (AP/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan akan berbicara dalam sesi bersama Dewan Keamanan PBB terkait dugaan pembunuhan massal warga sipil di Kota Bucha, Ukraina, oleh militer Rusia. Dia memperkirakan ada lokasi lain dengan kejadian serupa.

Dalam sesi yang akan dilangsungkan Selasa (5/4/2022) tersebut, Dewan Keamanan PBB akan mempertimbangkan tuduhan Ukraina atas pembantaian yang dilakukan tentara Rusia. Hal itu merupakan tindak lanjut atas penemuan ratusan mayat warga sipil di Bucha.

Sebelum berbicara dengan Dewan Keamanan PBB, Zelensky telah berbicara melalui tautan video kepada lebih dari selusin majelis tinggi, termasuk Kongres Amerika Serikat (AS), Parlemen Inggris, dan Parlemen Eropa.

"Saya ingin menekankan bahwa kami ingin ada penyelidikan yang lengkap dan transparan, yang hasilnya akan diketahui dan dijelaskan kepada seluruh komunitas internasional," kata Zelensky, dikutip Reuters, Selasa (5/4/2022).

Dia mengatakan di Bucha ditemukan sedikitnya 300 mayat warga sipil dalam kuburan massal. Menurutnya, tak menutup kemungkinan kejadian serupa juga terjadi di tempat lain di Ukraina.

"Dan ini hanya satu kota [Bucha], salah satu dari banyak wilayah Ukraina yang berhasil direbut oleh pasukan Rusia," katanya.

"Sekarang, ada informasi bahwa di Borodyanka dan beberapa kota Ukraina yang dibebaskan lainnya, jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi."

Adapun, Rusia dengan tegas membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai provokasi kriminal. Rusia juga menyatakan bakal memberikan bukti empiris kepada Dewan Keamanan PBB bahwa pasukannya tidak terlibat dalam kekejaman tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Didesak Lebih Agresif Bantu Ukraina Lawan Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular