Pak Luhut, Yakin Mau Naikkan Harga LPG 3 Kg? Begini Dampaknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memberikan sinyal untuk menaikkan harga jual Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram (kg) atau yang dikenal dengan gas 'melon' dalam waktu dekat. Namun demikian, rencana tersebut dinilai kurang tepat karena akan berimbas pada perekonomian RI saat ini.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, kenaikan harga LPG 3 kg akan berdampak pada masyarakat. Adapun kenaikan tersebut akan melemahkan daya beli masyarakat.
Pasalnya, pengguna LPG 3 kg saat ini sangat bergantung pada bantuan subsidi pemerintah untuk dapat menikmati kebutuhan pokok dan energi yang terjangkau. Apalagi, imbuhnya, di tengah kenaikan bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya yang terjadi pada akhir-akhir ini.
"Dampaknya kalau jadi naik, akan melemahkan daya beli masyarakat golongan bawah dan UMKM, karena mereka sangat bergantung pada bantuan subsidi," kata Faisal kepada CNBC Indonesia, Senin (4/4/2022).
Menurut Faisal, peningkatan subsidi oleh pemerintah sebenarnya juga tidak akan terlalu besar. Mengingat, LPG yang disubsidi hanya jenis 3 kg, sementara harga LPG 12 kg dan 5,5 kg juga sudah dinaikkan terlebih dahulu bahkan hingga dua kali pada Desember 2021 dan Februari 2022, mengikuti harga pasar.
Di samping itu, harga gas internasional saat ini sebenarnya juga tidak terlalu meningkat signifikan sebagaimana harga komoditas lainnya. Adapun jika harga gas internasional meningkat, APBN sebenarnya juga mendapatkan tambahan penerimaan dari pajak dan penerimaan bukan pajak akibat kenaikan harga gas, yang mana itu bisa dipakai untuk menambah subsidi LPG.
Hal senada diungkapkan Ketua Badan Anggaran DPR MH Said Abdullah. Secara terpisah, Said menilai bahwa rencana kenaikan harga LPG 3 kg dalam waktu dekat, hampir berdekatan dengan kenaikan harga BBM dan juga minyak goreng baru-baru ini akan semakin membebani masyarakat.
"Beberapa hari lalu pemerintah juga telah menaikkan harga BBM non subsidi. Bila Pertalite dan LPG 3 kg naik bersamaan di saat ini, tentu akan menjadi beban masyarakat," tuturnya.
"Saya berharap kalaupun hendak dinaikkan nanti setelah lebaran, sebab selama dua bulan ini kebutuhan konsumsi masyarakat kita sedang tinggi, apalagi ada kebutuhan mereka untuk mudik lebaran setelah dua tahun tidak mudik," lanjutnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menyinggung soal rencana kenaikan harga LPG ukuran tabung 3 kg.
Menurutnya, rencana kenaikan harga LPG 3 kg ini akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, sejak 2007 harga LPG 3 kg ini tidak mengalami kenaikan.
"Jadi overall ya akan terjadi nanti (kenaikan), karena itu Pertamax, Pertalite. Premium belum. mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).
Namun demikian, menurutnya bukan berarti pemerintah tidak memberikan subsidi. Dia mengatakan, rakyat kecil tetap akan diberikan subsidi.
"Ada yang disubsidi, masih tetap tadi untuk rakyat kecil tetap disubsidi. Tetapi misalnya yang kecil ini (LPG 3 kg) dari 2007 nggak pernah naik harganya, kan nggak fair juga," tuturnya.
(wia)