Jreng! Maskapai Penerbangan Sudah Siap Naikkan Harga Tiket
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah melakukan kajian mengenai lonjakan harga avtur, yang nantinya akan berpengaruh kepada harga tiket pesawat. Seiring meningkatnya beban operasional maskapai karena lonjakan avtur menjadi lebih berat.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dan melakukan kajian dengan asosiasi penerbangan dan badan usaha penyelenggara penerbangan mengenai lonjakan harga avtur. Dia menyebut ada dua opsi kebijakan untuk mengatasi hal ini.
"Untuk penentuan Tarif Batas Atas maupun (pengenaan) surcharge ada komponen biaya operasional perusahaan (BOP) kalau sudah melampaui dari 10% peningkatannya sudah saatnya dilakukan evaluasi," kata Adita ditemui di Kompleks DPR RI usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, Senin (4/4/2022).
Saat ini pihaknya tengah menunggu laporan biaya operasional dari maskapai untuk memutuskan langkah apa yang akan diambil terkait dengan peningkatan harga avtur.
"Angka-angkanya juga sedang kami terima dari operator, tentu nanti tergantung dari evaluasi. Adanya penyesuaian bukan tidak mungkin kita akan lakukan itu (peningkatan tarif batas atas atau pengenaan surcharge fuel)," kata Adita
Dia memastikan pengenaan aturan baru ini akan dilakukan secepatnya, meski belum bisa membeberkan waktu pastinya.
"Secepatnya, harga terus naik dan pergerakan masyarakat meningkat kita upayakan secepatnya. Ini tergantung dari operator sebenarnya karena mereka harus berikan data data kepada kami jadi bahan evaluasi. Kita tunggu saja," kata Adita.
Kenaikan harga avtur sendiri sudah terjadi semenjak awal tahun. Jika mengutip data Pertamina harga jual avtur pada periode 1 - 14 April 2022 di berbagai bandara mengalami peningkatan.
Sebagai contoh di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang harga avtur tercatat Rp 14.469 per liter untuk penerbangan domestik naik 58,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 9.143 per liter.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setia Putra mengatakan pihaknya tengah menunggu aturan dari dari pemerintah. Terkait kebijakan apa yang diambil mengenai lonjakan harga avtur, karena cukup memberatkan maskapai.
Namun Garuda yang selalu memasang harga tarif diatas maskapai lain ini memastikan sampai saat ini belum ada peningkatan harga tiket pesawat.
"Selama Kementerian Perhubungan belum melakukan perubahan apa-apa. Kami tidak menaikkan tarif," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setia Putra, dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (29/3/2022).
Namun dia mengingatkan biaya komponen bahan bakar itu mencapai 30% dari operasionalisasi pesawat, dia mencontohkan jika ada lonjakan mencapai 10% saja membuat biaya bahan bakar membengkak menjadi 33%. Sehingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan mengenai masalah ini.
"Garuda ambil posisi mendekati tarif batas atas atau mendekati. Jadi tidak punya kemampuan lagi menaikkan harga ... tapi kami berkomunikasi dengan regulator sampaikan implikasi naiknya harga avtur yang lebih dari 20% akibatnya apa ke maskapai. Maka kami ingin diskusi cara kita bersama menyelesaikan persoalan ini," kata Irfan.
(hoi/hoi)