Internasional

Ukraina 'Ngiler', Mau Sistem Rudal Canggih Kayak Punya RI

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 April 2022 12:35
FILE - In this image taken from video and released by Russian Defense Ministry Press Service, Russian army's self-propelled howitzers fire during military drills near Orenburg in the Urals, Russia, Dec. 16, 2021. The Russian invasion of Ukraine is the largest conflict that Europe has seen since World War II, with Russia conducting a multi-pronged offensive across the country. The Russian military has pummeled wide areas in Ukraine with air strikes and has conducted massive rocket and artillery bombardment resulting in massive casualties. (Russian Defense Ministry Press Service via AP, File)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia di Ukraina masih memanas. Angkatan Udara (AU) Ukraina kini membutuhkan peralatan super modern untuk melawan serangan Kremlin.

"Untuk melindungi Ukraina secara efektif, solusi optimal adalah sistem Patriot dari Amerika Serikat (AS) atau sistem NASAMS yang lebih murah dan lebih mobile dari Norwegia," tulis AU Ukraina melalui akun Twitter resmi @KpsZSU, sebagaimana dikutip Sabtu (2/4/2022).

"Selain itu, Ukraina juga dapat menggunakan lebih banyak sistem S-300 dan BUK-M1 era Soviet, yang saat ini juga efektif melawan musuh."

Sebagaimana diketahui, NASAMS atau Norwegian Advanced Surface to Air Missile System adalah peralatan pertahanan rudal canggih dari Norwegia, yang salah satunya dimiliki oleh Indonesia.

Sejauh ini, RI telah menerima sistem pertahanan rudal NASAMS 2. Menurut laporan Asia Pacific Defense Journal, ini sudah dipesan RI dari Kongsberg Group Norwegia pada tahun 2017.

Sementara itu, saat ini Ukraina masih mengoperasikan sistem rudal jarak jauh S-300 (SA-10) dan sistem rudal jarak menengah BUK-M1 era Soviet. Diketahui sistem pertahanan rudal tersebut sudah ketinggalan zaman dan tidak kompatibel dengan milik Rusia saat ini, seperti S-400.

"Rusia telah menembakkan lebih dari 1.000 rudal balistik dan jelajah serta menjatuhkan ratusan ton bom terarah ke kota-kota besar dan kecil di Ukraina. Sebagian besar bisa dicegat jika wilayah Ukraina dilindungi oleh sejumlah sistem pertahanan udara efisien," tambah AU Ukraina.

Serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari masih berlanjut hingga kini. Serangan, yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin itu telah menuai kecaman di seluruh dunia dan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Rusia.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos NATO Bicara Kekuatan Militer Rusia, Menakutkan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular