Sederet Perusahaan yang Borong & Setop Beli Minyak Rusia

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Jumat, 01/04/2022 19:35 WIB
Foto: REUTERS/Lucas Jackson/

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara memang telah melarang pembelian minyak asal Rusia, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada. Namun di sisi lain, sejumlah negara di Eropa masih belum menyetujui sepenuhnya untuk melarang pembelian minyak dan gas bumi asal Rusia, salah satunya Jerman dan Hungaria.

Meski sejumlah negara Eropa tak melarang pembelian minyak asal Rusia, namun sejumlah perusahaan dengan sukarela menghindari pembelian minyak Rusia guna mencegah kesulitan atau gangguan dari sisi legalitas, transaksi keuangan, dan lainnya.

Mengutip Reuters, Jumat (01/04/2022), ekspor produk minyak Rusia dari pelabuhan Laut Hitam Tuapse pada bulan Maret hanya setengah dari yang direncanakan, turun menjadi 738.000 ton karena pembeli Eropa menghindari pembelian minyak Rusia.


Sementara itu, India dan China, yang menolak mengutuk tindakan Rusia, justru terus membeli minyak mentah Rusia. Bahkan, PT Pertamina (Persero), BUMN migas asal Indonesia, juga berencana untuk mengikuti jejak India dan China untuk juga membeli minyak Rusia tersebut.

India telah membeli sekitar 13 juta barel minyak Rusia sejak akhir Februari. Sedangkan pada 2021 India membeli minyak Rusia "hanya" 16 juta barel.

Lantas, siapa saja yang masih membeli minyak Rusia? Berikut rangkumannya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (01/04/2022):

Pembeli Saat Ini:

1. Hellenic Petroleum

Perusahaan kilang minyak terbesar Yunani ini bergantung pada minyak Rusia sekitar 15% dari kebutuhan minyak untuk kilangnya. Namun, pada awal bulan ini perusahaan menambah pasokan minyak dari Arab Saudi untuk mengamankan pasokan minyak untuk kilangnya.

2. Hindustan Petroleum

Perusahaan kilang minyak negara India ini membeli 2 juta barel minyak Ural Rusia untuk pengiriman Mei 2022.

3. Indian Oil Corp (IOC)

Perusahaan kilang minyak terbesar di India ini pada 23 Maret 2022 lalu membeli 3 juta barel minyak Ural untuk pengiriman Mei dari trader Vitol. Ini merupakan pembelian kali kedua sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

IOC sudah berkontrak dengan BUMN migas Rusia, Rosneft, yang memiliki opsi untuk membeli hingga 2 juta ton, setara dengan sekitar 15 juta barel minyak Ural di 2022.

4. Isab

Perusahaan kilang terbesar Italia, yang dimiliki oleh Lukoil, ini memproses minyak Rusia dan non Rusia.

5. Leuna

Perusahaan kilang minyak di timur Jerman ini mayoritas dimiliki oleh TotalEnergies, perusahaan migas asal Prancis. Kilang ini juga mengandalkan minyak asal Rusia yang menggunakan pipa Druzhba.

6. Miro

Perusahaan kilang terbesar di Jerman ini 24% dimiliki oleh Rosneft. Rusia memasok sekitar 14% dari kebutuhan minyak kilang Jerman ini.

7. Nayara Energy

Perusahaan kilang swasta India ini juga sebagian sahamnya dimiliki oleh Rosneft. Nayara telah membeli sekitar 1,8 juta barel minyak Ural dari trader Trafigura.

8. Neftochim Burgas

Perusahaan kilang asa Bulgaria ini dimiliki oleh Lukoil, mengandalkan 60% pasokan minyaknya dari Rusia.

9. Pertamina

Pertamina, BUMN migas asal Indonesia, juga mempertimbangkan membeli minyak asal Rusia untuk Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%

Pages