Luhut Soal Pertamax Naik: Kalau Ditahan, Pertamina Jebol!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan perihal keputusan PT Pertamina (Persero), melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, menaikkan harga BBM jenis Pertamax (RON 92) dari Rp 9.000/liter menjadi Rp 12.500/liter terhitung 1 April 2022 pukul 00.00 WIB.
Menurut Luhut, kebijakan itu diambil dalam rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Kamis (31/3/2022).
"Ya kenaikan kemarin diputuskan rapat di istana. Hari ini kita kan sudah naik apa namanya Pertamax ya 1 April," ujarnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).
Luhut lantas memberikan perihal kondisi global saat ini yang terdampak kenaikan harga minyak.
"Kemarin paparan saya kepada Presiden memang kita yang paling lambat sekarang menaikkan semua. Semua negara-negara itu sudah naikkan," ujarnya.
"Memang kelangkaan dari pada crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia kemudian sekarang kelangkaan juga sun flower karena tidak bisa impor ekspor dari Ukraina dan juga sanksi itu punya masalah yang membuat dunia ini menjadi masalah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Luhut mengaku beruntung karena pemerintah bisa mengendalikan ekonomi dengan baik.
"Sehingga dampaknya itu tidak terlalu besar. Walaupun tetap harus kita naikkan tidak ada punya pilihan karena kalau tidak harga asumsi minyak crude oil itu US$ 63 di APBN, sekarang ini sudah US$ 98 hingga US$ 100. Kan angkanya luar biasa. Kalau ini ditahan terus itu akan nanti jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," katanya.
Lebih lanjut, Luhut memastikan efisiensi akan dilakukan Pertamina. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan mendorong penggunaan mobil listrik.
"Jadi nanti mobil listrik ini kita dorong karena itu juga menghemat penggunaan fuel ke depan ini," ujar Luhut.
"Jadi overall ya akan terjadi nanti karena itu Pertamax, Pertalite dengan juga premium belum, mengenai gas yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," lanjutnya mengisyaratkan kenaikan Pertalite hingga elpiji 3kg.
(miq/wia)