Perangnya di Ukraina, Satu Asia Kena Getahnya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Jumat, 01/04/2022 13:59 WIB
Foto: Seorang prajurit Ukraina berdiri di dekat bangkai tank Rusia di garis depan di wilayah Kyiv, Ukraina, Senin (28/3/2022). (REUTERS/Gleb Garanich)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung lebih dari sebulan. Perang terbesar di daratan Eropa sejak Perang Dunia II itu menimbulkan dampak yang tidak main-main.

Rusia sedang menjadi sorotan dunia karena serangan ke Ukraina. Serangan Rusia menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, lebih dari 1.000 nyawa melayang.

Per 30 Maret 2022, jumlah korban jiwa akibat perang di Ukraina mencapai 1.232 orang. Dari jumlah tersebut, 112 di antaranya adalah anak-anak.


Di bidang ekonomi, efek perang juga sangat terasa. Ini karena posisi Rusia dan Ukraina yang sangat strategis, terutama di pasar komoditas.

Minyak, misalnya, Rusia adalah salah satu produsen utama dunia. Perang plus berbagai sanksi membuat minyak dari Rusia sulit masuk ke pasar dunia.

Akibatnya, harga minyak naik signifikan. Sepanjang kuartal I-2022, harga minyak jenis brent melonjak 38,74% secara point-to-point. Ini adalah kenaikan kuartalan tertinggi sejak kuartal II-2020.

Mahalnya harga minyak (dan gas) membuat dunia beralih ke sumber energi primer lain yakni batu bara. Padahal dalam konferensi perubahan iklim COP26 dunia berkomitmen untuk mulai mengurangi penggunaan batu bara. Namun dengan perkembangan ini, kemungkinan cita-cita itu agak terhambat.

Tingginya permintaan membuat harga batu bara melesat. Sepanjang kuartal I-2022, harga batu bara di pasar ICE Newcastle meroket 65,63%, tertinggi sejak kuartal III tahun lalu.

Tidak hanya energi dan pertambangan, harga komoditas pangan pun 'beterbangan'. Salah satunya adalah gandum, karena Rusia dan Ukraina sama-sama merupakan produsen gandum utama dunia.

Akibatnya, pasokan gandum dunia terancam. Otomatis harga terangkat.

Sepanjang kuartal I-2022, harga gandum di Chicago Board of Trade naik 30,52%. Ini menjadi kenaikan kuartalan tertinggi sejak kuartal III-2010.

Halaman Selanjutnya --> Perang di Ukraina, Pabrik-pabrik Ikut Jadi Korbannya


(aji/aji)
Pages