Internasional

Batal Damai, Presiden Ukraina Minta "Senjata" ke Tetangga RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 01/04/2022 08:00 WIB
Foto: Tank Ukraina bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Kamis (24/2/2022). (REUTERS/CARLOS BARRIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia memutuskan untuk memberikan bantuan peralatan perang senilai US$ 25 juta atau setara Rp 36 miliar kepada Ukraina. Hal ini dilakukan pasca panggilan telepon antara parlemen Canberra dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Mengutip ABC News Australia, bantuan yang kali ini diberikan itu mencakup bantuan militer defensif termasuk sistem radar, serta makanan dan pasokan medis. Dengan bantuan terbaru ini total bantuan yang telah diberikan Negeri Kangguru kepada Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia bertambah menjadi US$ 116 juta.


"Zelensky adalah singa demokrasi dan Australia akan terus mendukung Ukraina untuk perjuangannya untuk bertahan hidup. Ya, Anda mendapatkan doa kami, tetapi Anda juga memiliki senjata kami [dan] bantuan militer kami," kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dikutip Jumat, (1/4/2022).

"Kami mendukung Anda, Tuan Presiden, dan kami tidak mendukung penjahat perang Moskow."

Langkah ini sendiri diambil Australia setelah negara itu menerapkan tarif 35% pada semua impor dari Rusia dan Belarus demi meningkatkan sanksi ekonomi dalam menanggapi serangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

Selain sanksi perdagangan ini, Pemerintah Federal Australia telah memberlakukan sanksi luas pada lebih dari 500 individu dan entitas Rusia, serta melarang impor minyak Rusia.

"Australia bermaksud mengenakan biaya maksimum pada Rusia atas tindakannya, dan sekali lagi meminta Moskow untuk menghentikan invasi tidak beralasan, tidak adil dan ilegal ke Ukraina," tambah Morrison.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah