Ini Kata Bos Pertamina Soal Kenaikan Harga Pertamax Besok

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
31 March 2022 15:43
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak pada kendaraan di salah satu SPBU dikawasana Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, buka suara terkait semakin gencarnya kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax (RON 92) besok, Jumat, 1 April 2022.

Alfian Nasution, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, akhirnya turut berkomentar terkait semakin gencarnya kabar kenaikan harga Pertamax ini.

"Saya belum bisa pastikan. Kalau naik Rp 12 ribu atau berapa itu yang disebut-sebut, saya tidak bisa berkomentar. Tapi yang jelas masih di bawah harga keekonomian Rp 16 ribu per liter," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).

Menurutnya, kalau pun ada kenaikan harga Pertamax, pihaknya menjamin akan lebih murah dibandingkan harga badan usaha penyalur lainnya.

"Kalau pun besok harga naik, masih di bawah harga keekonomian Rp 16 ribu. Ini lebih ke mengurangi beban Pertamina," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pihaknya juga mempertimbangkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat.

"Accessibility dan affordability masyarakat juga dijaga," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Ahok, kenaikan harga Pertamax tak akan sampai ke harga keekonomiannya atau Rp 16.000 per liter.

Ahok tak merinci seberapa besar kenaikan harga Pertamax besok, tapi harga yang yang akan ditetapkan Pertamina kali ini masih belum menguntungkan bagi BUMN migas tersebut.

"Tidak akan sampai segitu (Rp 16.000/liter). Soal naik ikutin kata Pak Menteri BUMN," ujar Ahok kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/3/2022).

Namun demikian, Ahok mengungkapkan harga Pertamax kemungkinan akan naik paling tinggi menjadi sekitar Rp 12.500 - Rp 12.600 per liter dari saat ini Rp 9.000 per liter.

"Harusnya maksimal segitu," ungkapnya kepada CNBC Indonesia saat ditanya apa benar kenaikan harga Pertamax di kisaran Rp 12.500 - Rp 12.600 per liter.

Dia pun menegaskan, meskipun Pertamina menaikkan harga Pertamax, namun masih di bawah harga keekonomian atau batas atas harga jual bensin RON 92 yang diperkirakan mencapai Rp 16.000 per liter.

"Ya masih rugi," ujarnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga sempat mengungkapkan bahwa harga bensin Pertamax (RON 92) yang dijual PT Pertamina (Persero) akan naik besok, Jumat, 1 April 2022.

Erick mengatakan, ini karena Pertamax bukan lah produk BBM yang disubsidi. Namun demikian, dia menegaskan pemerintah masih memberikan subsidi pada bensin Pertalite (RON 90), sehingga harga bensin Pertalite tidak berubah.

"Ini pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi. Pertamax tidak. Kalau Pertamax naik, ya mohon maaf. Kalau Pertalite disubsidi. Nanti 1 April tunggu," ungkapnya, Rabu (30//03/2022).

Kenaikan harga Pertamax ini dipicu oleh semakin beratnya beban keuangan perusahaan akibat harus menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual Pertamax. Harga pasar Pertamax pada Maret ini disebut telah mencapai Rp 14.526 per liter, sementara harga jual Pertamax hingga kini masih ditahan pada Rp 9.000 per liter.

Bila dibandingkan dengan badan usaha swasta lainnya, harga bensin RON 92 kini rata-rata sudah berada di kisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.

Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp 12.500 per liter.

Bahkan, Kementerian ESDM memperkirakan harga keekonomian atau batas atas harga bensin RON 92 pada April bisa mencapai Rp 16.000 per liter.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Pertamax Series & Dex Series Kembali Turun di Desember

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular