Harga Pertamax Bakal Naik, Berapa Sih Idealnya?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
31 March 2022 13:35
Suasana antrian pengemudi motor untuk mengisi BBM di SPBU Pertamina Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, (30/3/2022). (CNBC Indoneia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis RON 92 alias Pertamax per Jumat, 1 April 2022. Hal tersebut diungkapkan sumber CNBC Indonesia.

"Per 1 April kemungkinan akan naik (harga) Pertamax," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Rabu (30/03/2022).

Adapun, saat dikonfirmasi perihal ini, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, belum dapat memastikan rencana kenaikan tersebut. Pasalnya, hingga sampai saat ini Pertamina masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya mengenai rencana kenaikan harga Pertamax ini.

"Masih dikoordinasikan, kita tunggu kepastiannya," ujar Irto kepada CNBC Indonesia Rabu (30/3/2022)

Namun, jika memang harus mengalami kenaikan, berapa idealnya harga jual Pertamax ini pada 1 April mendatang? Mengingat, harga jual BBM RON 92 badan usaha lain berada di kisaran Rp 12.000-Rp 13.000 per liter.

Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp 12.500 per liter.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy menilai tak mudah mencari titik tengah dari harga ideal ini. Apalagi, jika melihat harga keekonomian saat ini yang ada di kisaran Rp 14.000-16.000 per liter, sedangkan harga jual berada di kisaran Rp 9.000 per liter.

"Menurut hemat saya kenaikan Rp 3000 sampai Rp 4000 dari harga jual saat ini masih relatif akomodatif," kata Yusuf.

Meski demikian, jika dihitung dari kenaikan tersebut masih terdapat selisih dari harga keekonomian. Namun, Yusuf optimistis selisih tersebut masih bisa ditutupi dari dana kompensasi pemerintah, yang bisa dibagi dengan Pertamina nantinya.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai penetapan harga Pertamax mestinya ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu, harga yang ideal menurutnya yakni sesuai dengan harga keekonomian di pasar antara Rp 14.500-Rp 16.000 per liter.

"Range harga tersebut diterapkan oleh SPBU asing, yang mestinya selalu menyesuaikan dengan harga pasar," ujarnya.

Seperti diketahui, Pertamina hingga kini tak kunjung menaikkan harga BBM jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 92 atau Pertamax. Harga jual Pertamax masih dipertahankan pada Rp 9.000 per liter, tak naik sejak 2 tahun lalu.

Padahal, harga keekonomian atau batas atas BBM jenis Pertamax pada Maret 2022 telah mencapai Rp 14.526 per liter, bahkan pada April diprediksi naik lagi bisa tembus Rp 16.000 per liter.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Pertamina Turunkan Harga BBM Pertamax ke Rp12.800

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular