
Stafsus Erick Thohir: Lucu, Pertamina Subsidi Mobil Mewah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mendorong PT Pertamina (Persero) segera menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 92 atau Pertamax. Mengingat, harga yang dibanderol perusahaan pelat merah ini sudah cukup jauh dari nilai keekonomian.
Menurut Arya, dengan Pertamina menahan harga jual Pertamax di bawah harga keekonomian, hal tersebut sama saja dengan Pertamina memberikan subsidi orang kaya. Pasalnya, mayoritas konsumen Pertamax - yang porsi konsumsinya mencapai 13% dari total konsumsi BBM di Indonesia - adalah orang kalangan menengah ke atas yang menggunakan mobil mewah.
"Jadi lucu juga kalau sampai Pertamina mensubsidi mobil mewah tersebut," kata Arya, dikutip Rabu (30/3/2022).
Oleh sebab itu, ia mendorong agar Pertamina dapat segera mengembalikan harga Pertamax tak jauh dari harga pasar. Namun demikian, kenaikan harga tersebut menurutnya juga jangan sampai terlalu jauh dari harga jual saat ini.
Apalagi, imbuhnya, banyak tekanan dari operator lain yang sama-sama menjual bensin RON 92 menilai bahwa apa yang dilakukan Pertamina sudah tidak sehat lagi bagi persaingan bisnis.
"Kita tahu operator lain sampai menjual Rp 14 ribu lebih. Sampai mereka katakan, masak Pertamina yayasan yang nyumbang mobil mewah untuk dapat harga Pertamax murah. Sudah seharusnya Pertamina dorong hitung benar untuk tidak lagi terlalu besar mensubsidi mobil mewah," katanya.
Berdasarkan sumber CNBC Indonesia, Pertamina dikabarkan akan menaikkan harga Pertamax per Jumat, 1 April 2022 mendatang.
"Per 1 April kemungkinan akan naik (harga) Pertamax," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Rabu (30/03/2022).
Rencana kenaikan harga Pertamax ini dipicu oleh semakin beratnya beban keuangan perusahaan akibat harus menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual Pertamax, padahal bukan termasuk produk BBM bersubsidi.
Harga pasar atau batas atas harga Pertamax pada Maret ini disebut telah mencapai Rp 14.526 per liter, sementara harga jual Pertamax hingga kini masih ditahan pada Rp 9.000 per liter.
Bila dibandingkan dengan badan usaha swasta lainnya, harga bensin RON 92 kini rata-rata sudah berada di kisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.
Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp 12.500 per liter.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Usulkan Harga BBM Pertamax Berubah Setiap Minggu