Luhut Soal Ada Lagi Investor IKN Cabut: Yang Ada Malah Tambah

Mira Rachmalia, CNBC Indonesia
30 March 2022 15:34
Infografis: Luhut Yakin Rupiah Bisa Rp 10.000/US$
Foto: Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan membantah pemberitaan yang menyebut ada sejumlah investor yang hengkang dari pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Bantahan itu disampaikan Luhut selepas meninjau area tunnel 6 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (30/3/2022).

"Jadi jangan dibuat isu yang nggak perlu dibilang IKN investornya pergi, nggak, yang ada malah tambah investornya," ujarnya.

Menurut Luhut, sejumlah investor asing sudah bersedia berinvestasi di proyek IKN. Misalnya dari Uni Emirat Arab dengan nilai US$ 20 miliar hingga Arab Saudi dengan nilai yang belum diungkapkan Luhut.

"Sekarang juga karena saya ketemu Putra Mahkota Muhammad Bin Salman, beliau juga minta untuk investasi di IKN. Sekarang sedang bertemu semua ini. Jadi tidak ada yang isu soal bilang pull out," kata Luhut.

Terkait SoftBank, Luhut menekankan kalau alasan perusahaan asal Jepang itu lantaran kerugian yang diderita SoftBank Vision Fund.

"Karena vision fund-nya itu datangnya dari Abu Dhabi dan Arab Saudi US$ 100 miliar. Sekarang nggak ada ya dia mau investasi apa?," beber Luhut.

Lebih lanjut, mantan menko polhukam itu bilang sejumlah negara tertarik berinvestasi di IKN.

"Banyak, kemarin ada dari mana ya, Amerika juga nanya. Kita bilang kita terbuka mana saja datang tapi saya yang ceritakan tadi sama anda negara-negara yang sudah konkret akan masuk," ujar Luhut.

"Jan jangan lupa untuk kawasan pemerintahan itu semua adalah APBN saya ulangi untuk kawasan pemerintahan itu semua adalah APBN," lanjutnya.

Selain AS, lanjut Luhut, ada pula keinginan pengusaha Singapura berinvestasi di IKN.

"Mereka juga pengen investasi di beberapa blok di sana karena kita mau bikin kawasan ekonomi khusus. Lagi dipelajarin misalnya zero tax dalam keadaan tertentu dan nanti ada perguruan tinggi, ada research center, ada rumah sakit, pabrik, utilities yang baik," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sstt..!! Luhut Sebut Rusia Mau Investasi di Ibu Kota Baru RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular