
Disuntik Lagi, AS Resmi Izinkan Dosis Ke-4 Vaksin Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator Pangan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat (AS) memberikan izin penggunaan dosis keempat atau booster kedua vaksin Covid-19. Namun aturan ini akan berlaku bagi usia 50 tahun ke atas.
Langkah ini diambil saat varian Omicron masih memiliki kekhawatiran baru terkait penyebarannya. Subvarian Omicron, BA.2, kini mendominasi kasus corona AS.
Mengutip CNBC International, vaksin yang diberikan izin untuk dosis keempat ini hanya vaksin besutan Pfizer dan Moderna. Semua suntikan keempat ini baru harus diberikan setidaknya empat bulan setelah suntikan terakhir.
"FDA mengizinkan dosis keempat Pfizer dan Moderna untuk semua orang berusia 50 dan lebih tua, serta dosis kelima untuk orang-orang muda tertentu dengan sistem kekebalan yang terganggu," tulis laporan itu dikutip Rabu (30/3/2022).
Dalam pengambilan keputusan ini, FDA diketahui tidak terlalu banyak berkoordinasi dengan Pusat Pencegahan Penyakit Menular (CDC). Kepala Kantor FDA Dr. Peter Marks mengatakan hal ini tidak dilakukan karena keputusannya "relatif mudah" apalagi negara lain seperti Israel telah melakukan penelitian tersebut.
Ilmuwan Israel, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu, menemukan tingkat kematian akibat Omicron adalah 78% lebih rendah pada warga lanjut usia berusia 60 hingga 100 tahun yang menerima dosis Pfizer keempat. Ini jika dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima tiga suntikan.
Di sisi lain, CDC menerbitkan sebuah penelitian pada bulan Februari yang menunjukkan efektivitas dosis ketiga terhadap kunjungan ruang gawat darurat menurun dari 87% menjadi 66% terhadap kunjungan ruang gawat darurat.
"Dosis penguat keempat ini adalah bukti yang kami miliki sekarang dari Israel menunjukkan bahwa dengan mendapatkan ini, seseorang dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada populasi orang yang lebih tua ini," kata Marks selama panggilan dengan wartawan setelah keputusan.
Meski begitu, beberapa ahli melontarkan kritikan terkait keputusan ini. Dr. Peter Hotez, ahli vaksin di Baylor College of Medicine di Houston, mengatakan beberapa ilmuwan percaya bahwa satu-satunya tujuan suntikan adalah untuk mencegah orang keluar dari rumah sakit.
"Kebijakan vaksin juga harus berupaya mencegah infeksi dan Covid-19 yang berkepanjangan," ujarnya.
Mengutip Worldometer, AS mencatat 17.232 kasus baru Covid-19 kemarin dengan 232 kematian. Angka ini termasuk turun drastis jika dibanding puncaknya di Januari lalu yang sempat mencapai hampir 1 juta kasus sehari.
AS memiliki total 81,6 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi. Total kematian warga tercatat 1.004.340 jiwa.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kakek di Jerman Terima 90 Kali Vaksin Covid-19
