Rainbow Tubulars Ungkap Kontribusi Dukung Produksi Minyak

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 29/03/2022 17:20 WIB
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan produksi minyak di tanah air bisa mencapai 1 juta barel minyak per hari (bph) pada 2030, dengan target produksi minyak siap jual atau lifting pada tahun ini sebesar 703 ribu bph.

Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya terealisasi 660 ribu bph. Untuk meningkatkan produksi minyak dan mencapai target tersebut, salah satu faktor penting lain adalah industri pendukungnya. Dengan industri pendukung yang mumpuni maka target produksi 1 juta barel per hari pada 2030.

Salah satunya, PT Rainbow Tubulars Manufacture yang memproduksi pipa seamless dan satu-satunya di Indonesia. Perusahaan yang menjadi bagian dari PT Sunindo Pratama ini juga telah mencapai Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50%.


Direktur PT. Rainbow Tubulars Manufacture, Barkeilona mengatakan pipa seamless yang diproduksi oleh perusahaan sudah tersertifikasi API 5CT (Casing & Tubing) dan API 5L (Line Pipe). Penggunaan pipa seamless dalam negeri dalam proyek migas menurutnya pun membuat operasional menjadi lebih efisien.

"Kalau selama ini kita impor karena belum ada dibuat di dalam negeri, sekarang kita sudah bisa membuat di dalam negeri sendiri tentunya kita harus bisa lagi lebih mandiri," ujar Barkeilona dalam Drilling Summit Tahun 2022, belum lama ini.

Sebelumnya, industri pendukung migas dalam negeri baru bisa mengulir sehingga masih membutuhkan produk impor. Namun kini, dengan PT Rainbow terus mendukung hal ini dengan memproduksi pipa seamless sendiri.

Tidak hanya itu, dukungan PT Rainbow juga dilakukan melalui kerja sama dengan Pertamina EP, Pertamina Hulu Rokan, dan perusahaan lainnya. Dia juga berharap, target produksi 1 juta barel minyak per hari (bph) pada 2030 akan lebih terbuka.

"Hampir rata-rata sudah memakai (produk PT Rainbow)," tambahnya.

"Pengeboran makin banyak. Kami percaya cita cita pemerintah dapat tercapai, dan juga penggunaan material kami juga meningkat, itu yang kami harapkan."


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konflik Thailand-Kamboja, Kota di Perbatasan Nyaris Lumpuh