Bunda! Siap-siap Harga Daging Sapi Terbang Jelang Lebaran

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
29 March 2022 17:15
Penjual daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penjual daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga daging sapi diprediksi bakal melambung ke Rp170.000 - 180.000 per kg menjelang Lebaran 2022. Pedagang pasar melaporkan, saat ini tren kenaikan harga sudah terjadi dan akan terus merangkak.

"Dari pantauan kami di pasar di Jabodetabek, laporan dari teman-teman di daerah, harga daging sapi sekarang sudah mulai naik. Sudah Rp140.000 - 141.000 per kg. Nggak cuma daging sapi, daging ayam juga naik harganya," kata Wasekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) bidang Kebijakan Publik Teguh Stiawan kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/3/2022).

Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga daging sapi paha belakang pada 28 Maret 2022 naik jadi Rp129.600 per kg dibandingkan 25 Maret 2022 yang Rp129.500 per kg.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga rata-rata nasional daging sapi pada Selasa, 29 Maret 2022, untuk kualitas-I naik jadi Rp132.250 per kg dan kualitas-II naik jadi Rp122.950 per kg.

Data pantauan harian Kemenko Perekonomian mencatat, harga daging sapi pada 25 Maret 2022 naik jadi Rp127.950 per kg.

Penjual daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Penjual daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Penjual daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Harga naik terus bertahap. Dari naik Rp2.000, naik Rp4.000, nanti mulai dekat-dekat Lebaran bisa naik Rp10.000 per kg. Dari RPH-nya juga sudah naik. Karena itu kami berharap pemerintah segera mengantisipasi dengan cepat. Harga daging atau komoditas pangan itu naik cuma karena stok terbatas aja," jelas Teguh.

Hal itu pula, lanjutnya, yang mendorong pedagang daging sapi sempat melakukan aksi mogok berjualan bulan Februari lalu. Saat harga daging sapi menanjak. Setelah aksi mogok, harga berangsur turun.

"Harga normalnya Rp120 ribuan per kg. Kemarin itu kan kami sebenarnya melakukan itu (mogok) sebagai teguran buat pemerintah. Karena lonjakan harga ini selalu jadi fenomena tahunan. Supaya pemerintah tanggap dan mengantisipasi segera. Padahal kita ini kan sudah sangat bergantung impor dari Australia yang sekarang pasokan ke kita terbatas," ujarnya.

Pemerintah, kata dia, seharusnya harus selalu siap. Termasuk, dengan mengembangkan dan meningkatkan produksi lokal.

"Untuk daging kerbau sampai sekarang belum terpantau di pasar. Mungkin masih di Bulog. Kalau sudah masuk, setidaknya bisa mengisi kekurangan atau kekosongan stok," kata Teguh.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ampun! Harga Daging Sapi Terbang Lagi, Sudah Tembus Rp150.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular