Setelah Puluhan Tahun, RI akan Nambah Kapasitas Kilang Minyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berpuluh tahun lamanya kapasitas kilang minyak Indonesia tak bertambah, akhirnya kapasitas kilang minyak di dalam negeri akan bertambah juga.
Kapasitas kilang minyak di dalam negeri akan bertambah sebesar 425 ribu barel per hari (bph) menjadi 1,425 juta bph dari saat ini hanya 1 juta bph.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, tambahan kapasitas kilang tersebut berasal dari satu proyek kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR) dan perbaikan kualitas dan spesifikasi kilang yang ada saat ini atau Refinery Development Master Plan (RDMP).
Tambahan kapasitas kilang tersebut ditargetkan sepenuhnya beroperasi pada 2027, dengan salah satu proyek yakni RDMP Balongan ditargetkan tuntas pada tahun ini, sehingga bisa menambah kapasitas kilang sebesar 25 ribu barel per hari (bph).
Dia mengakui, tambahan kapasitas kilang ini lebih rendah dari target awal untuk meningkatkan kapasitas kilang menjadi sebesar 2 juta bph.
Hal ini menurutnya dipicu oleh porsi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara nasional pada 2050 mendatang akan berkurang menjadi 20%.
Atas dasar itu, perseroan pun merevisi target peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah menjadi 1,425 juta bph dari sebelumnya 2 juta bph.
Saat ini kapasitas penuh kilang Pertamina sebesar 1 juta barel per hari (bph) dengan kapasitas operasional rata-rata di kisaran 800 ribu bph.
Nicke menjelaskan, penurunan target tambahan kapasitas kilang tersebut dilakukan menyusul dengan dorongan kebijakan untuk melakukan transisi ke energi bersih. Dengan demikian, hal tersebut juga berdampak pada rencana pembangunan proyek kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur, berkapasitas 300 ribu bph yang akhirnya dibatalkan.
"Oleh dasar itu, kami mereview kembali waktu itu rencana pembangunan empat RDMP dan dua GRR. Dengan adanya kebijakan mengenai pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan), kami review kembali kebutuhan kilang tersebut, sehingga dua tahun lalu kilang baru hanya tinggal satu, yang Bontang dibatalkan," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/3/2022).
Setidaknya, perusahaan hanya akan fokus merampungkan lima proyek kilang, di antaranya adalah satu proyek GRR di Tuban dan empat RDMP yakni di Kilang Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai. Sejumlah proyek kilang tersebut ditargetkan rampung sepenuhnya pada 2027 mendatang.
Nicke merinci tambahan kapasitas 425 ribu barel per hari tersebut nantinya didapat dari tambahan kapasitas 100 ribu barel per hari dari RDMP Kilang Balikpapan. Kemudian, 25 barel per hari dari RDMP Kilang Balongan, dan 300 ribu barel per hari dari Kilang Tuban.
"Tahun ini tambah 25 ribu barel per hari dari Kilang Balongan. Tahun depan tambah 100 ribu barel per hari dari Kilang Balikpapan. Kemudian, dari GRR Tuban nambah 300 ribu barel per hari, sehingga totalnya menjadi 1,425 juta barel per hari," paparnya.
Selain menaikkan kapasitas kilang, kualitas produk dari kilang-kilang ini pun nantinya akan meningkat dari saat ini kualitas bensin berstandar EURO II, nantinya akan naik menjadi standar EURO V yang lebih ramah lingkungan.
(wia)