Rakyat Siaga, Harga Sembako Makin Gila!

Tim Riset CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
29 March 2022 09:58
Pekerja menuang minyak curah milik Tah Lan di pasar Pondok Labu, Jakarta, Rabu, 26/1. Setelah seminggu diberlakukannya kebijakan satu harga, yakni minyak goreng berbanderol Rp 14 ribu per liter, ternyata penyesuaian harga tersebut belum terjadi di pasar tradisional. Satu di antaranya Pasar Jaya Pondok Labu, Jakarta.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Rabu (26/1/2022), harga minyak curah di Pasar Jaya Pondok Labu masih dipatok harga Rp 21 ribu per liternya dan minyak kemasan seharga Rp 20.000 per liter. 

Tah Lan, seorang pedagang warung sembako di Pasar Pondok Labu ini menilai kebijakan pemerintah dengan memberikan subsidi harga minyak sudah bagus.

"Iya saya udah tau soal penurunan harga, cuma stok yang saya beli belum habis dan masih mahal modalnya, seperti minyak curah saya belinya Rp305.000 per drigen". Penurunan harga minyak ini diakui bakal mengalami kerugian bagi pedagang eceran seperti ibu Tah Lan. 
Di sisi lain, Tah Lan berpandangan semestinya kebijakan itu disertai tindakan yang merata baik untuk retail modern maupun tradisional.


"Sebenarnya bagus. Tapi untuk kita pedagang tradisional kan ini belum dimulai, kalau bisa pemerintah buat merata lah semua. Sebab sejauh ini kita (pedagang pasar tradisional) belum dapat subsidi dari pemerintah," ungkap.

Kemudian CNBC Indonesia mencoba mewawancarai pedagang sembako grosiran. Lee salah satu pedagang sembako grosiran juga mengatakan bahwa iya akan menjual harga minyak seperti biasa sebelum ada subsidi. "Dari distributor belum ada penurunan, jadi kita juga belum turun." Lee mengaku meski iya menjual dengan harga yang lebih mahal dari peritel modern tapi minyak goreng yang ia jual masih ada yang beli. "Klo yang beli pasti ada aja meski harga masih lama belum menyesuaikan subsidi" tambahnya.   (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Minyak Goreng (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir pekan ini, umat Islam akan mulai menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadan disambut dengan penuh suka cita.

Namun di tengah kegembiraan menjalani ibadah bulan suci ada 'ritual' tahunan yang juga haris dijalani. Pada bulan Ramadan, harga berbagai kebutuhan pokok melonjak karena tingginya permintaan. Maklum, Ramadan dan Idul Fitri adalah puncak konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Tahun ini situasinya agak berbeda. Puncak konsumsi masih ada, tetapi ditambah dengan harga komoditas yang melambung. Perang Rusia-Ukraina membuat harga komoditas energi, tambang, hingga pangan melonjak bahkan hingga mencatat rekor baru.

Bagaimana situasi harga kebutuhan pokok di Indonesia? Seberapa parah kenaikannya dan sampai kapan akan terjadi?

Untuk mendalami lebih lanjut, silakan simak Laporan Khas Tim Riset CNBC Indonesia di sini: Rakyat Siaga, Harga Sembako Makin Gila!

Selamat menikmati...


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sabar Bunda! Sembako Naik, Daging Ayam Tertinggi Sejak 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular