Internasional

Bukan Nuklir, Rusia Akan Lakukan Serangan Ini ke Barat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 March 2022 17:20
Penambangan minyak mentah di AS
Foto: Doc. Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - R Hal ini dikatakan Direktur Keamanan Siber Amerika Serikat (AS) dan Badan Keamanan Infrastruktur (CISA), Jen Easterly.

Jen berasumsi bahwa aktivitas siber yang mengganggu adalah sesuatu yang dipikirkan oleh Rusia di tengah gempuran sanksi terhadap negara itu terkait aksi serangan militernya ke Ukraina. Ia juga menyebut Washington telah mempersiapkan bila serangan itu benar-benar terjadi.

"Itulah mengapa kami sangat fokus untuk memastikan bahwa semua orang memahami potensi aktivitas siber yang mengganggu ini," kata Easterly seperti dikutip CNN International, Senin, (28/3/2022). "Dan ini bukan tentang kepanikan. Ini tentang persiapan."

CEO perusahaan keamanan siber Dragos, Rob Lee, juga berpendapat serupa. Ia berujar ini bukan hal langka bagi Moskow karena pernah dilakukan sebelumnya.

Ini setidaknya dilakukan di 2014 ketika Rusia menganeksasi Krimea dan dijatuhi sanksi Barat. Beberapa hacker Kremlin melakukan serangan ke institusi perbankan.

"Pada tahun 2014 ketika Rusia menginvasi Ukraina dan merebut Krimea, ada sejumlah ... sanksi yang dikenakan dari lembaga keuangan Barat. Akibatnya, Rusia akhirnya menggunakan serangan siber kembali terhadap lembaga keuangan tersebut," kata Lee di "Street Sign Asia" CNBC International.

Ia menyebut serangan berikutnya mungkin mengarah ke fasilitas distribusi minyak dan gas (migas) seperti pipa. Bahkan, pipa gas vital seperti Nord Stream yang mengalirkan gas dari Rusia ke Eropa pun dapat menjadi target.

"Serangan semacam itu dapat memiliki "dampak besar" bahkan jika gangguannya tidak besar, karena konektivitas yang tinggi dari sektor minyak dan gas global," tambah Lee, mengutip bagaimana serangan baru-baru ini oleh Houthi Yaman terhadap fasilitas Saudi Aramco mengakibatkan minyak harga melonjak.

"Saya pikir industri ini sangat wajib untuk mencoba proaktif."

AS sendiri sempat menuduh Rusia sebagai dalang peretasan pipa gas Colonial Pipe Line di wilayahnya pada tahun lalu. Belum ada komentar Rusia soal berita ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berisiko Tinggi Alami Tumpahan Minyak dari Kegiatan Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular