
Bahaya Inflasi Meroket, Sri Mulyani: Ekonomi Bisa Komplikasi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah bersama otoritas terkait akan menjaga tingkat inflasi, di tengah harga komoditas dunia yang masih tinggi.
Setelah 2,5 tahun pandemi membayangi ekonomi Indonesia, nyatanya Indonesia, kata Sri Mulyani berhasil pulih. Ditambah adanya gelombang baru Covi-19 varian Omicron pada awal 2022, Indonesia relatif mampu menjaganya sehingga tidak merambat kepada sektor ekonomi dan sosial.
Pemulihan ekonomi dari beberapa negara sudah terus membaik, Indonesia dan beberapa negara berkembang, dinilai Sri Mulyani telah mencapai tingkat seperti sebelum pandemi Covid-19.
Tren kenaikan harga komoditas yang saat ini sedang terjadi, maupun situasi geopolitik telah memberikan tekanan pada inflasi.
"Di Indonesia, tingkat inflasi masih terus dapat dikelola pada tingkat rendah," tutur Sri Mulyani dalam webinar PPP Day, Senin (28/3/2022).
Sebagaimana diketahui, pada Februari telah terjadi deflasi sebesar 0,02% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,24. Dengan tingkat inflasi tahun kalender Januari-Februari tercatat 0,54% dan tingkat inflasi secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 2,06%. Sedangkan komponen inflasi inti pada Februari mencapai 0,31% dan secara yoy mencapai 2,03%.
Sri Mulyani mengatakan tingkat inflasi yang meningkat di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Eropa mendorong pemerintah di negara maju melakukan upaya pengetatan kebijakan moneter, sebagai upaya untuk meredam munculnya risiko lain yang timbul akibat lonjakan inflasi.
Namun pengetatan kebijakan, justru mengganggu proses pemulihan ekonomi di berbagai negara.
"(Lonjakan inflasi) memaksa mereka untuk mengambil kebijakan moneter yang jauh lebih ketat. Akibatnya akan menimbulkan banyak komplikasi pada proses pemulihan di banyak negara di dunia," tuturnya.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global seperti geopolitik, hingga pengetatan kebijakan moneter negara maju, Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan terus mendukung pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19 hingga menuju era endemi.
"Kami akan terus memastikan bahwa penanganan pandemi akan terus berlanjut secara konsisten hingga berubah menjadi endemi," kata Sri Mulyani melanjutkan.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Selamat! Kebijakan 'Mematikan' Ini Tak Sampai Diluncurkan